Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 11 April 2022 | 13:15 WIB
Ilustrasi sakit jantung. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Mereka yang mengalami sakit jantung, khususnya gagal jantung memerlukan perhatian khusus saat menjalankan ibadah puasa. Sebab, mereka tetap minum obat dan mengontrol volume cairan dalam tubuhnya.

Hal itu dinyatakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia dr. Bonita Effendi, Sp.PD, B.MedSci, M.Epid. "Sebaiknya berkonsultasi dan melakukan pengecekan kondisi jantung terlebih dahulu, apakah kondisi jantung sudah terkontrol dengan baik atau belum," katanya, Senin (11/4/2022).

Bonita juga mengingatkan pentingnya pasien melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum memulai puasa dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang merawat.

"Selain itu, mereka disarankan tetap melakukan kontrol pengobatan untuk masalah penyakit jantung," tutur dia.

Baca Juga: Beberapa Makanan Ala Sunnah Rasulullah SAW Untuk Berbuka Puasa

Penyakit jantung sangat beragam seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit jantung karena gangguan irama jantung, kelainan katup jantung, kelainan jantung bawaan, ataupun gagal jantung.

Pada penyakit jantung koroner umumnya berkaitan dengan dislipidemia (gangguan kolesterol) yang disebabkan karena peningkatan kolesterol jahat (LDL - Low Density Lipoprotein).

Menurut Bonita, pada pasien ini penerapan pola jenis makanan yang tinggi serat, tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak atau kolesterol serta tetap mengatur waktu untuk tetap berolahraga adalah hal yang penting.

Secara umum, puasa bermanfaat bagi kesehatan jantung antara lain dapat menurunkan asupan kalori termasuk jenis makanan berlemak yang tinggi kolesterol/LDL ataupun makanan yang memicu peningkatan trigliserida. Contoh makanan tinggi karbohidrat seperti nasi dan makanan berbasis tepung terigu. (Antara)

Baca Juga: Doa Mandi Wajib Puasa Ramadhan Lengkap dengan Tata Cara Melakukannya yang Perlu Diperhatikan

Load More