Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 05 April 2022 | 15:12 WIB
Ratusan warga Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat masih bertahan di tenda pengungsian. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Ratusan warga korban gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, masih tinggal di pengungsian kawasan Simpang Timbo Abu, Kecamatan Talamau. Mereka masih hidup di bawah tenda hingga bulan Ramadhan 1443 Hijriah ini.

"Ada sekitar 500 orang warga yang masih memilih bertahan di tenda pengungsian hingga saat ini," kata salah seorang anggota Badan Musyawarah Simpang Timbo Abu Kajai, Jul, Selasa (5/4/2022).

Menurutnya, para pengungsi enggan pulang ke rumah lantaran masih trauma. Apalagi, rumah mereka juga telah hancur akibat diguncang gempa.

"Sebenarnya persoalan mental kembali ke rumah. Tentu pemahaman ini harus diberikan secara perlahan-lahan," katanya.

Baca Juga: Bukittinggi Diguncang Gempa Pagi-pagi, BMKG Ungkap Aktivitas Segmen Sianok

Salah seorang pengungsi Sina (55) mengatakan ia terpaksa bertahan di tenda pengungsian karena rumahnya rusak akibat gempa.

"Rumah belum diperbaiki. Untuk sementara biarlah di tenda dahulu," katanya.

Untuk memenuhi kebutuhannya, ia hanya mengharapkan bantuan dari berbagai pihak selama ini.

"Mudah-mudahan secepatnya rumah yang rusak diperbaiki dan ada yang membantu hunian sementara atau hunian tetap," harapnya.

Dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. 4.038 unit pemukiman rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit dan rusak berat 1.336 unit.

Baca Juga: Satpol PP Bukittinggi Razia Rutin Warung Kelambu Selama Ramadhan, Ini Kawasan Rawan Makan Siang Saat Puasa

Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit. (Antara)

Load More