SuaraSumbar.id - Sekitar 800 warga keturunan Indonesia di Filipina mendapatkan dokumen paspor. Mereka mendapatkan paspor tersebut lantaran tidak memiliki kejelasan kewarganegaraan atau stateless.
Paspor tersebut akan diberikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly saat melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
"Tujuan yang paling pokok adalah memberikan paspor, status kewarganegaraan, kepada warga keturunan Indonesia yang sudah beberapa generasi ada di sana dan status kewarganegaraannya belum jelas," kata Yasonna, Rabu (23/3/2022).
Dalam kunjungannya ke Filipina, Kamis (24/3), Yasonna dijadwalkan menemui sekitar 800 warga keturunan Indonesia di Kota Davao, Kepulauan Mindanao, Filipina.
Dengan memberikan paspor tersebut, dia berharap status kewarganegaraan ratusan warga keturunan Indonesia tersebut jelas, sehingga mereka bisa pulang ke Indonesia menggunakan paspor.
Selain itu, agenda kunjungan Yasonna ke Filipina ialah menemui Menteri Kehakiman Menardo Guevarra guna membahas beberapa isu. Dia juga berencana menemui Sekretaris Otoritas Pembangunan Mindanao Emmanuel Piñol untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina.
Menurutnya, hubungan bilateral antara kedua negara tersebut perlu diperkuat karena terdapat banyak warga keturunan Indonesia di Kota Davao.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi komunitas masyarakat Filipina di Indonesia yang telah mengusulkan dia menjadi peraih penghargaan "Kaanib ng Bayan".
"Kaanib ng Bayan" atau Ally of The Nation merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Filipina kepada individu dan organisasi di luar Filipina atas kontribusi luar biasa terhadap warga atau komunitas Filipina di luar negeri.
Baca Juga: Malaysia Dibayangi Catatan Buruk Jelang Lawan Filipina, Kim Pan-gon Patut Waspada
Yasonna menerima penghargaan itu dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte karena dinilai berjasa atas kebijakannya di bidang keimigrasian pada masa pandemi COVID-19, khususnya bagi masyarakat Filipina di Indonesia.
Pemerintah Filipina menilai kebijakan keimigrasian Indonesia di masa pandemi COVID-19 sangat mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kental dengan rasa kemanusiaan.
Yasonna mengatakan PBCI, yang mengetahui dirinya akan mengunjungi Filipina, secara khusus menyelenggarakan pertemuan untuk mengucapkan selamat atas penghargaan "Kaanib ng Bayan" itu.
Dalam pertemuan tersebut dia dan PBCI juga membahas rencana memperkuat persaudaraan antara Indonesia dan Filipina ke depan. (Antara)
Berita Terkait
-
Sudah Sampai di Bandara, Wanita Sydney Gagal Terbang Ke Bali Gegara Masalah Sepele
-
Eks Timnas Malaysia Sudah Pesimis dengan Pemain yang Dipanggil Kim Pan-gon
-
Timnas Filipina Panggil Bintang Bundesliga yang Pernah Acak-acak Bayern Munchen
-
Foto Paspor Wanita Ini Viral, Wajahnya Disebut Mirip dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Presiden Duterte Putuskan Tenaga Nuklir Gantikan Batu Bara Untuk Listrik Filipina
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Jokowi Terpilih Jadi Sekjen PBB, Benarkah?
-
Kenapa WN Malaysia Bisa Punya KTP di Sumbar? Imigrasi Ungkap Hal Ini
-
Gunung Marapi Erupsi Siang Hari Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1.500 Meter
-
8 Fakta Viral Kakek 80 Tahun Cabuli Kakek 70 Tahun, Digerebek Warga Tanpa Busana!
-
CEK FAKTA: Link Pendaftaran KUR Nol Persen Kemenkeu Beredar, Asli atau Palsu?