Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 23 Maret 2022 | 12:20 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky [Instagram/@zelenskiy_official]

SuaraSumbar.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang, berat dan terkadang diwarnai konfrontasi.

Namun, kata Zelenskyy, pembicaraan perdamaian itu sedikit demi sedikit menghasilkan kemajuan.

Kendati para perunding Rusia dan Ukraina terus melakukan pembicaraan secara berkala, kedua pihak mengatakan masih jauh untuk mencapai kesepakatan apa pun.

"Kami terus melancarkan upaya pada berbagai tingkat untuk mengajak Rusia bergerak menuju perdamaian ... perwakilan Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan yang berlangsung secara virtual setiap hari," kata Zelenskyy, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga: Event Internasional Tidak hanya Citra Negara, tapi Juga Ekonomi Masyarakat

"Sangat sulit, kadang-kadang terjadi konfrontasi. Tapi selangkah demi selangkah bergerak maju," ujarnya.

Saat menyampaikan pidato melalui video pada Rabu dini hari, ia juga menyebutkan bahwa 100.000 orang saat ini tinggal di kota Mariupol yang terkepung.

Orang-orang tersebut, kata Zelenskyy, hidup dalam kondisi kemanusiaan yang tak layak, tanpa makanan, air, ataupun obat-obatan.

"Saat ini, ada sekitar 100.000 orang di kota itu, hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi, betul-betul terkepung, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, rawan terkena gempuran artileri, rawan terkena bombardemen," kata Zelenskyy.

Ia juga menuding pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke Mariupol mengadang upaya evakuasi warga sipil dari kota tersebut. (Antara/Reuters)

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penipuan Bos Robot Fahrenheit, Tipu Member Hingga Triliunan!

Load More