Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 17 Maret 2022 | 07:15 WIB
Bendera Chelsea di Stamford Bridge. [AFP]

SuaraSumbar.id - Sebuah konsorsium Arab Saudi pimpinan Saudi Media berminat membeli klub Chelsea. Mereka bahkan berani mengajukan penawaran sebesar 2,7 miliar pound atau setara dengan Rp 50,3 triliun.

Penawaran ini kemungkinan menghadapi kesulitan karena membutuhkan persetujuan Pemerintah Inggris dan Liga Premier yang efektif mengendalikan Chelsea setelah membekukan aset pemiliknya, Roman Abramovich, akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi menurut The Guardian, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memberikan lampu hijau kepada Saudi Media walaupun secara tidak langsung lewat sekutu politiknya dalam Partai Konservatif yang juga anggota parlemen Inggris, Nigel Huddleston, yang menekankan pentingnya kemitraan dengan Arab Saudi.

"Hubungan Inggris dengan Arab Saudi sungguh penting,” kata Huddleston. "Kami menyambut baik investasi Arab Saudi".

Baca Juga: Konsorsium Arab Saudi, Saudi Media Tertarik Beli Chelsea: Tawaran Rp50,3 Triliun

Liga Inggris sendiri harus memastikan konsorsium ini tidak ada kaitannya dengan keluarga kerajaan Saudi atau dengan pemilik Newcastle dari Arab Saudi.

Tapi penawaran Saudi ini jauh lebih besar dibandingkan tawaran yang diajukan konsorsium Todd Boehly, Hansjorg Wyss dan Jonathan Goldstein yang menyiapkan maksimal 2,5 miliar pound (Rp37,2 triliun).

Penawaran Saudi juga lebih besar dibandingkan dengan raja properti Inggris Nick Candy yang menawar 2,5 miliar pound (Rp46, triliun).

Menurut laporan Evening Standar, Saudi Media menegaskan ketidakterkaitan mereka dengan negara atau Public Investment Fund yang menguasai Newcastle.

Mereka mengaku dipimpin oleh Mohamed Alkhereiji yang sering terlihat bersama penguasa de facto Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.

Baca Juga: Sempat Terkendala Bahasa, Abdul Latif, WNA Arab Saudi Penyiram Air Keras Jalani Sidang Perdana Secara Virtual

Batas waktu pengajuan penawaran membeli Chelsea adalah Jumat pekan ini. (Antara)

Load More