Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 06 Maret 2022 | 10:12 WIB
Ilustrasi peretas asal Korea Utara [Shutterstock].

SuaraSumbar.id - Regulator telekomunikasi Rusia menyebut peretas di negaranya menyerang berbagai situs pemerintah Ukraina. Kondisi ini terjadi sejak invasi Rusia bulan lalu.

Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Rusia di media sosial menyatakan bahwa peretas Rusia terus menyerang sumber informasi Ukraina tanpa henti.

Situs yang diserang antara lain milik parlemen, kepresidenan, kabinet, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri. SItus-situs tersebut mendapat serangan distributed denials of service (DDoS).

Serangan DDoS, yang ditujukan kepada server, menyebabkan situs berstatus di luar jaringan (offline).

Baca Juga: Pengamat Politik Unej: Keketuaan G20 Bisa Setop Invasi Rusia

Dinas menyatakan situs-situs tersebut "bisa mengatasi badai".

"Kami akan bertahan! Di medan perang dan di ruang siber!" kata mereka.

Reuters melaporkan Kementerian Luar Negeri Rusia saat ini belum bisa dimintai komentar. Rusia sebelumnya pernah membantah berada di balik serangn siber, termasuk yang mempengaruhi Pemilu di Amerika Serikat.

Pemerintah Ukraina mengajak para peretas bawah tanah membantu mereka melindungi infrastruktur penting dan memata-matai tentara Rusia lewat dunia maya. (Antara/Reuters)

Baca Juga: Pelatih Sheriff Tiraspol Pulang Kampung untuk Berperang Melawan Rusia

Load More