SuaraSumbar.id - Regulator telekomunikasi Rusia menyebut peretas di negaranya menyerang berbagai situs pemerintah Ukraina. Kondisi ini terjadi sejak invasi Rusia bulan lalu.
Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Rusia di media sosial menyatakan bahwa peretas Rusia terus menyerang sumber informasi Ukraina tanpa henti.
Situs yang diserang antara lain milik parlemen, kepresidenan, kabinet, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri. SItus-situs tersebut mendapat serangan distributed denials of service (DDoS).
Serangan DDoS, yang ditujukan kepada server, menyebabkan situs berstatus di luar jaringan (offline).
Dinas menyatakan situs-situs tersebut "bisa mengatasi badai".
"Kami akan bertahan! Di medan perang dan di ruang siber!" kata mereka.
Reuters melaporkan Kementerian Luar Negeri Rusia saat ini belum bisa dimintai komentar. Rusia sebelumnya pernah membantah berada di balik serangn siber, termasuk yang mempengaruhi Pemilu di Amerika Serikat.
Pemerintah Ukraina mengajak para peretas bawah tanah membantu mereka melindungi infrastruktur penting dan memata-matai tentara Rusia lewat dunia maya. (Antara/Reuters)
Baca Juga: Pengamat Politik Unej: Keketuaan G20 Bisa Setop Invasi Rusia
Berita Terkait
-
Serang Pembangkit Nuklir, Rusia Salahkan Ukraina
-
Terdampak Invasi Rusia, Warga Ukraina Diberi Brasil Visa Sementara dan Izin Tinggal
-
The Best 5 Oto: Hyundai Rencanakan 17 Mobil Listrik, Avtovaz Stop Produksi, GAC Lebarkan Sayap ke Pasar Rusia
-
PP Muhammadiyah Tegaskan Invasi Rusia ke Ukraina Bukan Konflik Agama
-
Serangan Rusia di Ukraina, Hancurkan Pasokan Makanan, Kini Kota Mariupol Tanpa Air, Pemancar dan Listrik
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera