Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 02 Maret 2022 | 09:10 WIB
Para penduduk lokal menyiapkan bom molotov untuk mempertahankan kota, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar besaran ke Ukraina. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 536 orang warga sipil menjadi korban dalam perang Ukraina-Rusia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 136 orang dilaporkan tewas dan 400 orang lainnya menderita luka-luka.

Kondisi itu dilaporkan terjadi sejak Rusia menggempur Ukraina pekan lalu.

"Jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," kata juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR), Liz Throssell, Selasa (1/3/2022).

Throssell juga mengatakan bahwa 253 korban berada di wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur.

Baca Juga: Tak Pudar Rasa Humor, Warga Sipil Ukraina Ajak Guyon Pengemudi Kendaraan Perang Rusia

Program Pangan Dunia PBB (WFP) meningkatkan aktivitasnya di Ukraina sehingga pihaknya dapat membantu hingga 3,1 juta orang, kata juru bicara WFP Tomson Phiri.

"Persediaan makanan kini menipis," katanya, menambahkan.

Sementara itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) melaporkan bahwa lebih dari 660.000 orang, yang mayoritas anak-anak dan perempuan, telah meninggalkan Ukraina dan mengungsi ke negara-negara tetangga dalam enam terakhir sejak invasi dimulai.

Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo saat konferensi pers di Jenewa mengatakan terdapat laporan bahwa orang-orang menunggu hingga 60 jam untuk bisa sampai di Polandia.

Sementara itu, antrean di perbatasan Romania mengular hingga 20 km. (Antara/Reuters)

Baca Juga: Buntut Invasi Rusia, 99 Orang WNI Dievakuasi dari Ukraina

Load More