SuaraSumbar.id - Ceramah Ustaz Khalid Basalamah tentang mengharamkan wayang hingga meminta pemusnahannya telah menghebohkan publik. Atas kondisi itu, sang ustas pun merilis video klarifikasi dan permohonan maaf soal isu tersebut.
Ustaz Khalid Basalamah mengeluhkan video lamanya itu kembali viral lantaran dipotong-potong. Dalam klarifikasinya, Khalid mengaku tidak pernah mengucapkan kalimat mengharamkan wayang.
Meski begitu, ustaz Khalid menyampaikan maaf kepada khalayak yang terganggu dengan penjelasannya soal wayang.
Ini klarifikasi lengkap Ustaz Khalid Basalamah yang dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (15/2/2022).
Video ini teman-teman untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyan salah satu jemaah beberapa tahun lalu di mesjid Blok M di Jakarta, sekaligus jawaban kami soal wayang.
Pertama, lingkupnya pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim ke penanya muslim. Itu dulu batasannya.
Saat ditanyakan soal wayang, kami jawab dan kami sarankan alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai islam. tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan, saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.
Makna kata-kata ini juga, kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam nggak ada masalah, tapi kalau ada yan bentrok ada baiknya ini tinggalkan dan ini hanya sebuah saran.
Potongan kedua, saat penanya mengatakan bagaimana taubatnya dalang.
Baca Juga: Khalid Basalamah Minta Maaf Terkait Ceramah 'Wayang Haram'
Jadi kami jawab ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya kalau ada yang tanyakan bagaimana taubatnya pedagang, disebutkan profesi.
Maka saya sebagai dai muslim menjawab umumnya kaum muslimin kalau bertaubat dan setiap muslim akan merasa bahagia, senang kalau diajak bertaubat dan memang jawabnnya taubat nasuha, taubat yang benar kembali kepada Allah dengan benar.
Potongan ketiga, sangat berkaitan berhubungan dengan jawaban saya atas potongan kedua tadi yaitu dimusnahkan.
Jadi kalau memang ada yang taubat, misalkan di sini seorang dalang, kemudian dia tidak lagi mau melakukan itu, maka mau diapakan wayang-wayang ini, saya katakan untuk dia secara individu untuk dimusnahkan. Sebatas itu.
Saya sama sekali tidak berpikir atau punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau seluruh dalang bertobatlah kepada Allah, atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan.
Anda mau melakukannya itu hak Anda, mohon maaf kami sedang ditanya di lingkup kami dalam sebuah taklim. Klarifikasi ini bukan untuk membenarkan sikap, tapi hanya untuk menjelaskan saja.
Sebagai muslim yang baik, saya berharap saya termasuk itu, kalau ada sesuatu yang kita dilakukan ternyata menyinggung orang lain baiknya minta maaf.
Saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tanpa terkecuali kepada pihak yang merasa tersinggung terganggu dengan jawaban kami tersebut.
Semoga klarifikasi dan permohonan maaf kami bisa dimaklumi. Semoaga Allah menyatukan kita di atas persatuan kesatuan di negara Repubik Indonesia. Dan saya yakin kita semua sangat mencintai negara kita, apalagi kita sebagai muslim diminta mencintai negara kita, negara Indonesia, mencintai persatuan dan kesatuan dan itu yang menyebabkan pejuang-pejuang kita yang mayoritas memerdekakan Indonesia adalah kaum muslim.
Berita Terkait
-
PDI Perjuangan Kritik Pernyataan Khalid Basalamah Soal Wayang Haram: Sangat Tidak Pancasila
-
Heboh Soal Wayang Haram, Ustaz Khalid Basalamah Minta Maaf: Saya Ajak Jadikan Islam Sebagai Tradisi
-
Klarifikasi soal Wayang, Ustaz Khalid Basalamah Sampaikan Permohonan Maaf
-
Geger Ceramah Wayang Haram, Ustaz Khalid Basalamah Kini Ungkap Fakta Mengejutkan hingga Sebut Videonya Dipotong
-
Ustaz Khalid Basalamah Minta Maaf dan Bantah Sebut Wayang Haram
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
BRI: Integrasi Data Dukcapil Ubah Wajah Layanan Perbankan di Indonesia
-
Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
Lebih dari Kompetisi, News Fest 2025 Jadi Gerbang Menuju BRI Fellowship Journalism 2026
-
Gejala Tumor Otak yang Sering Diabaikan: Penyebab dan Cara Deteksi Dini
-
Waspada Penyakit Musim Hujan, Ini Masalah Kesehatan yang Muncul dan Pencegahannya