Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 15 Februari 2022 | 05:15 WIB
Transformasi Dorce Gamalama. [Instagram/dg_kcp]

SuaraSumbar.id - Dorce Gamalama memiliki nama asli Dedi Yuliardi Ashadi. Artis transgender asal Sumbar itu memang terlahir sebagai seorang laki-laki.

Sejak kecil, Dorce diasuh oleh neneknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Saat duduk di bangku SMP, Dorce sering melawak dengan berpura-pura menjadi seorang wanita. Dari situlah ia pertama kali merasa menjadi seorang wanita.

Merasa dirinya terperangkap dalam tubuh dan jenis kelamin laki-laki, akhirnya pada tahun 1983, ia melakukan operasi perubahan kelamin dan mengubah namanya menjadi Dorce Gamalama.

Baru-baru ini, Dorce sempat bikin heboh lantaran ucapannya yang berwasiat ingin dimakamkan sebagai perempuan. Permintaan itu pun dikomentari sejumlah ulama dan ustaz.

Salah satunya datang dari Gus Miftah yang menegaskan seseorang dimakamkan sesuai dengan kodrat jenis kelamin saat ia dilahirkan.

"Saya tidak spesifik komentar terhadap wasiat beliau, tetapi pandangan Islam secara umum, bagaimana seorang dilahirkan kemudian dimatikan, manusia itu dimatikan sebagaimana dia hidup. Lha orang ini lahirnya laki-laki ya dikuburnya laki-laki dong, kalau perempuan ya perempuan", ujar Gus Miftah, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Senin (14/2/2022).

Gus Miftah juga menambahkan jika wasiat bertentangan dengan syariat Islam, hal itu tak perlu dilaksanakan. "Lha ini kan wasiat, kan tadi saya bilang, kalau wasiat itu bertentangan dengan syariat ya nggak harus dilaksanakan", tambah Gus Miftah.

Menanggapi soal keinginan Dorce yang ingin dimakamkan sebagai seorang perempuan, Gus Miftah mengatakan ketidaksetujuannya akan hal itu.

"Kalau saya nggak setuju karena dia laki-laki. Lha KTP dia laki-laki juga beredar di mana-mana, nama dia laki-laki juga beredar di mana-mana", tutur Gus Miftah.

Walaupun perubahan jenis kelamin Dorce sudah melalui proses hukum dan sudah disahkan, Gus Miftah tetap tidak setuju apabila Dorce dimakamkan sebagai seorang perempuan.

"Ya masak takdir disosialkulturalkan. Bagi saya jenis kelamin itu takdir, gender itu sosial kultural. Lha dia laki-laki ya dimakamkan secara laki-laki dan saya komentar ini bukan spesifik komentar terhadap Dorce, tetapi pandangan syariat secara umum", kata Gus Miftah.

Terkait berita soal wasiat Dorce, Gus Miftah juga ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Dorce saat nanti akan menjenguk beliau. Gus Miftah menyampaikan keinginannya untuk menjenguk Dorce, namun karena keadaan Dorce sedang tidak memungkinkan untuk dijenguk, sehingga belum terlaksana.

"Saya kemarin pengen jenguk, tapi katanya rumah sakitnya dan keluarganya belum bisa karena keadaan beliau seperti itu. Maka yang bisa kita lakukan adalah kirim doa. Kalau ada kesempatan, saya minta maaf bahwa mungkin pendapat saya menyinggung beliau, saya akan minta maaf", tutur Gus Miftah.

Baca Juga: Sahabat Bantah Dorce Gamalama Koma, tapi Kabarkan Kondisinya Lemah

Load More