Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 05 Januari 2022 | 13:15 WIB
Kapal tanpa awak Winposh Rampart. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kapal Indonesia hanyut di perairan Malaysia. Hal itu diketahui setelah Perusahaan Indonesia Limin Rosmina melaporkan kepada Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM) bahwa kapalnya telah kehilangan tali derek saat menarik kapal tanpa awak Winposh Rampart pada Senin (3/1/2022).

"Kapal tersebut (Winposh) dalam perjalanan dari Matak, Indonesia ke Yang Pu, China pada posisi sekitar 120 mil laut dari Kuala Terengganu, Negara Bagian Terengganu," ujar Direktur APMM Laksamana Maritim Mohd Zubil Bin Mat Som, Rabu (5/1/2022).

Pulau Matak terletak di Kecamatan Pal Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

Zubil mengatakan "kapal hantu" itu memiliki panjang 72 meter dan berat 2.588 GT (gross tonnage).

Baca Juga: Polda Sumut Tetapkan 9 Tersangka Terkait Kapal TKI Ilegal Tenggelam di Malaysia

"Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, di mana kedua kapal yang terlibat berada di perairan Vietnam dan kehilangan kapal tunda akibat cuaca buruk dan hanyut ke perairan Malaysia," katanya.

Pihak Malaysia mengatakan analisis penilaian risiko menemukan bahwa kapal Winposh Rampart berpotensi melanggar pengebor minyak (rig) Telok A milik Petronas.

Kondisi itu dapat menyebabkan rig meledak dan menimbulkan kecelakaan yang mengancam jiwa jika tidak ada bantuan awal yang diberikan untuk menanganinya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Maritim Malaysia telah mengoordinasikan bantuan dengan Petronas untuk menderek kapal Winposh Rampart ke lokasi yang lebih aman.

Tim Aksi Khusus Maritim Malaysia (PTK) juga telah dikerahkan dengan pesawat AW139 untuk menganalisis situasi dan mengidentifikasi metode untuk mencegah kapal hanyut dan bertabrakan dengan anjungan minyak.

Baca Juga: Tiba di Batam, 8 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia adalah Warga NTB

Kapal Maritim (KM) Jujur dan pesawat AW139 dengan enam anggota PTK telah dipindahkan ke lokasi kapal hanyut untuk memberikan bantuan.

Sementara itu, Petronas juga mengirimkan kapal Icon Lotus dan SK Pilot sekitar pukul 10.00 pagi tadi untuk memantau dan membantu operasi. (Antara)

Load More