SuaraSumbar.id - Kekalahan Timnas Indonesia di leg pertama Final Piala AFF 2020 menjadi sorotan banyak pihak. Ada pula yang menyeret kalah telak 0-4 itu ke ranah politik.
Seperti halnya komentar dari pengamat politik, Rocky Gerung. Menurutnya, kekalahan Timnas Indonesia lantaran kurang matagnya persiapan. Salah satu di antaranya soal kondisi fisik para pemain yang kekurangan dalam mengonsumsi nutrisi.
Rocky mengatakan, kekurangan nutrisi dari para punggawa Timnas Indonesia merupakan dampak buruk dari kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya berfokus membangun infrastruktur, namun mengabaikan nutrisi pada generasi muda.
"Ini pentingnya satu upaya maksimal mencari bakat itu harus betul-betul disiapkan dari awal, dan nutrisi buat anak-anak muda yang mau main bola harus juga bagus, itu intinya kan. Jadi kalau Presiden Jokowi hanya ingin bangun infrastruktur dan tidak bangun nutrisi yang baik buat anak-anak muda ya begini akibatnya," kata Rocky Gerung dalam saluran YouTube miliknya, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2021).
Rocky mengatakan, daripada disebut menyalahkan Jokowi, dia pun menegaskan yang salah dalam kekalahan Timnas Indonesia kali ini ialah pelatih Shin Tae-yong.
"Jadi daripada kita dibilang 'kok salahin Jokowi lagi', yaudahlah kita anggap bahwa salah dari pelatih timnas kita," ujarnya.
Lebih lanjut Rocky menerangkan pentingnya berbagai kandungan yang seharusnya dikonsumsi atlet seperti pesepak bola.
"Memang ilmu olahraga itu sekarang ada dasar kimia, dasar fisika, dasar nutrisi. Semua itu yang seharusnya masuk di dalam kurikulum negara bukan sekadar kurikulum sekolah, itu akibatnya. Kita butuh protein supaya otak kita tumbuh dan bisa bikin kalkulasi saat menendang," jelas Rocky.
Salah satu nurtisi atau protein yang bisa didapat oleh para pemain sepak bola ialah dengan mengonsumsi ikan bukan menghafal nama-nama ikan sebagaimana yang ditanyakan Jokowi ketika membuat kuis dalam kunjungan kerjanya.
Baca Juga: Permainan Berkelas Thailand di Final Piala AFF 2020 Curi Perhatian Media Malaysia
"Kan kemarin bahkan Indonesia cuma punya satu peluang untuk menendang yang berbahaya, sementara Thailand berpuluhan peluang. Jadi pentingnya, karbohidrat untuk kecepatan energi tapi otak harus diisi nutrisi. Nah itu pentingnya kita makan ikan bukan menghafal nama-nama ikan," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sejarah Indonesia vs Thailand di Piala AFF, Timnas Garuda Pernah Menang Berapa Kali?
-
Begini Respons Nadeo Argawinata Usai Timnas Indonesia Dihajar Thailand 0-4
-
Optimis Indonesia Menang di Leg 2 Piala AFF, Erick Thohir Contohkan Kemenangan Liverpool
-
Kaget Penangkapan Buruh yang Demo Gubernur Banten Seret Nama Jokowi, FRJ Minta Klarifikasi
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Ancaman Serangan Digital Mengintai Aktivis Sumbar, Ini Hasil Diskusi Publik AJI Padang dan INTERES
-
Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025, Wujud Komitmen BRI Perkuat Layanan
-
Indeks Pariwisata Halal Sumbar 2025 Meningkat versi IMTI, Ini Alasannya
-
Warga Sumbar Dilarang Makan Telur Penyu, Ini Alasannya
-
Padang Siapkan Tsunami Drill Skala Besar, 200 Ribu Warga Bakal Dilibatkan Ikut Simulasi Bencana!