Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 17 Desember 2021 | 07:15 WIB
Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

SuaraSumbar.id - Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mengaku belum puas memimpin PBNU selama 10 tahun. Dia akan maju lagi dalam Muktamar NU pekan depan.

Said Aqil menegaskan bahwa tidak akan membuka ruang untuk liberalisasi di NU. Kiai asal Cirebon itu mengaku mimpinya masih banyak untuk membangun NU. Dia ingin NU makin berjaya dengan membuka diri dengan arus globalisasi.

Jika dia dipercaya lagi memimpin PBNU, Said akan membawa NU terbuka dengan arus globalisasi namun tidak liberalisasi.

“Penguatan data base kita tingkatkan, sepertu KartaNU (kartu anggota warga NU)” katanya, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Terkait Pernyataan Pedas soal 212, Novel Bamukmin Semprot KH Said Aqil: Kebakaran Jenggot

Said memastikan NU akan terbuka dengan arus globalisasi dengan tetap di bawah bimbingan para ulama dan kyai NU.

“Kita membuka diri dengan arus globalisasi tapi tidak liberal. Kalau ajaran liberal sangat bahaya. Kalau kita buka katakanlah kita buka liberalisasi 5 cm yang datang malah 1 meter tuh,” tegas KH Said.

Kiai asal Cirebon ini mengatakan liberalisasi sangat bahaya untuk NU, sebab kalau hal ini di beri ruang, lama-lama kiai tidak dihormati.

“Yang akan datang, lama-lama tidak senang atau anti kitab kuning dan anti pesantren, anti kiai, tak hormat kiai. Itu lama lama gitu, kalau kita buka liberalisasi. Saya mau pertahankan betul, tidak buka pintu untuk liberalisai dan liberalisme,” jelas KH Said.

Kiai Said dinilai sudah begitu tinggi membawa NU selama 10 tahun terakhir ini menjabat Ketua PBNU. Namun KH Said ngaku belum puas.

Baca Juga: Said Aqil Siraj Bilang 212 Bukan Kebangkitan Islam, Novel Bamukmin Balas Sindir Begini

Dia ingin menjadi orang nomor satu di struktur NU itu dan mewujudkan mimpinya.

Salah satu mimpinya adalah ingin tiap cabang NU memiliki satu perguruan tinggi dan rumah sakit. “Artinya saya belum puas dengan capaian ini,” ujarnya.

Dia menginginkan lebih dari 500 cabang NU punya amal pendidikan dan kesehatan tersebut.

“Pengiriman beasiswa (kader NU)lebih ditingkatkan, khususnya ke Amerika, Australia, Jepang ini yang terkait teknologi ya. Yang (beasiswa) agama terus jalan, yang Maroko terus,” katanya.

KH Said mengatakan dia bermimpi pelajar NU sepulang kuliah di luar negeri menjadi kader NU berwawasan luas dan intelektual cerdas, disamping bangga dengan lulusan ponpes.

Load More