SuaraSumbar.id - Lima bangunan pasar rakyat semi modern di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), belum juga difungsikan. Bahkan, ada yang ditinggalkan oleh para pedagang. Bangunan-bangunan tersebut dibangun dalam rentang 2016-2020.
Lima bangunan pasar yang tidak dihuni dan belum berfungsi tersebut diantaranya, Pasar Batangkapas, Pasar Kambang dan Pasar Lakitan di Kecamatan Lengayang, pasar Pungasan di Kecamatan Linggo Sari Baganti dan pasar Carocok Anau Tarusan.
Rata-rata pasar itu dibangun di masa pemerintahan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni. Sebagian pasar dibangun menggunakan dana dari APBN dan APBD Pesisir Selatan.
Kemudian dari total pembangunan lima pasar itu, diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 22,5 miliar dengan rincian biaya pembangunan pasar yaitu pasar Batangkapas Rp 6 miliar pada tahun 2019, pasar Kambang Rp5,8 miliar tahun 2017, pasar Lakitan Rp 2,4 miliar tahun 2020, pasar Pungasan Rp 1,7 miliar tahun 2019 dan pasar Carocok Anau Tarusan Rp 6,6 miliar tahun 2016.
Menurut keterangan warga Batangkapas, Rendi (35), bangunan pasar Batangkapas saat ini sudah tidak dihuni lagi oleh para pedagang, dan pasar kini terlihat kosong tanpa ada aktivitas.
"Bangunan pasar hanya dihuni oleh pedagang di bagian luarnya saja. Dulu sempat ditempati pedagang untuk berjualan di dalam pasar. Tapi, sekarang tidak lagi, dan pasar kini terlihat kosong," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (14/12/2021).
Sementara, untuk pasar Kambang dan Lakitan, bangunan pasar yang megah dengan tipe bangunan semi modern tersebut, juga tidak dihuni dan ditinggalkan oleh para pedagang di sekitar pasar.
Di mana, kini, kondisi pasar hanya menjadi tempat parkir kendaraan roda dua milik pedagang, dan di antara kios tampak kumuh dengan berserakan sampah seperti tak terurus.
"Sudah dua tahun ini tidak lagi kami ditempati. Karena kondisi tidak sesuai dengan apa yang kami butuhkan seperti, arsitektur bangunan yang tidak sesuai keinginan, penataan pedagang juga tampak seperti tidak konsisten. Kalau pasar Lakitan, alasan pedagang tidak mau menempati karena bangunan pasar jauh terpisah dengan pasar sebelumnya," ungkap salah seorang pedagang Sien (46) di Pasar Kambang, Kecamatan Lengayang.
Baca Juga: 40 Rumah Warga Agam Diterjang Banjir, 1 Jembatan Roboh dan 3 Sepeda Motor Hanyut
Selain tiga pasar itu, alasan yang sama juga diungkapkan oleh para pedagang yang ada di pasar Pungasan yang selesai dibangun sejak tahun 2019 lalu. Pasar tersebut, hanya ditempati oleh para pedagang selama beberapa bulan.
Kondisi itu disebabkan, lantaran bangunan atau petak lapak untuk para pedagang terlalu kecil dan sempit untuk berjualan. Sehingga, para pedagang yang sempat berjualan di sana memilih pindah keluar.
"Sekarang, tidak ada pedagang yang mau berjualan di dalam pasar. Tidak hanya karena sempit. Tetapi, berjualan di dalam gedung pasar dengan posisi di belakang tidak ramai pembeli, dan itu sangat berpengaruh terhadap omzet kami," ungkap Sien.
Selanjutnya, kondisi terparah berada di pasar rakyat Carocok Anau. Kondisi bangunan pasar tersebut saat ini sudah mulai retak, berlumut dan ditumbuhi rumput karena tidak pernah dihuni sama sekali oleh para pedagang yang ada di sekitar pasar.
"Pasar itu dibangun sejak 6 tahun yang lalu. Tapi, belum pernah ditempati dan dihuni para pedagang," sebut Ayat (34) warga Carocok Tarusan.
Karena tidak pernah ditempati dan tidak terawat, kondisi pasar saat ini sangat miris dan memprihatinkan. Padahal pembangunan pasar tersebut menelan biaya cukup besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Sumbar Kebanjiran Duit! Transfer Pusat Tembus Rp 13,87 Triliun, Tapi...
-
Semen Padang FC Makin Terpuruk, Kalah 0-2 dari Persita Tangerang
-
10 Vitamin Lansia Paling Bagus, Tetap Sehat dan Aktif di Usia Senja!
-
Bolehkan Zikir dengan Biji Tasbih? Ini Penjelasan Ulama
-
Benarkah Nasi Goreng Pemicu Keracunan MBG di Agam? Kepastian Masih Menunggu Hasil BPOM Padang