SuaraSumbar.id - Tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi yang bisa dicegah dan dikontrol dengan rutih olahraga. Ada olahraga tertentu yang memang dinilai terbaik bagi penderita tekanan darah tinggi.
Dr Michael Mosley pernah menggali manfaat melakukan olahraga interval pendek, termasuk 2 menit memanjat tangga. Olahraga interval pendek itu baik bagi penderita tekanan darah tinggi atau tidak masih belum jelas.
Dr Marie Murphy, Profesor Ilmu Olahraga dan Latihan di Universitas Ulster menjelaskan bahwa olahraga interval pendek justru akan membantu mengontrol tekanan darah tinggi lebih baik.
Ada beberapa bukti penelitian yang melibatkan orang-orang di Jepang dengan monitor tekanan darah sepanjang hari ketika olahraga, menunjukkan bahwa setiap jalan kaki bisa membantu menurunkan tekanan darah lebih banyak daripada satu kali jalan kaki.
Baca Juga: Puluhan Hektar Sawah di 2 Kecamatan Kabupaten Cianjur Rusak Terendam Banjir
"Mulanya, saya menyarankan orang-orang untuk berjalan kaki selama 10 menit. Tetapi, nampaknya durasi olahraga ringan ini juga perlu dipertimbangkan," kata Dr MMarie Murphy dikutip dari Express.
"Saya menyarankan orang-orang untuk menyempatkan waktu melakukan olahraga ringan ini hingga mencapai 30 menit sehari. Mereka bisa membaginya menjadi 10 menit, asalkan target harian 30 menit itu tetap tercapai".
"Jika Anda hanya memiliki waktu 5 menit untuk melakukannya. Maka tak perlu khawatir dan tetap lakukan dalam beberapa kali hingga tercapai 30 menit sehari," katanya.
Dr Murphy juag merekomendasikan olahraga interval pendek yang terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi, yakni memanjat tangga. Ia pernah meminta sekelompok mahasiswa untuk menaiki tangga di siang hari.
Ia meminta para mahasiswa itu menaiki tangga setiap 2 menit selama sehari. Jadi, mereka tidak langsung melakukannya selama 30 menit dalam satu waktu, melainkan membaginya menjadi setiap 2 menit.
Baca Juga: Ketua Komisi I Pamer Foto Bareng Andika Perkasa di Atas Motor, Formappi: Norak!
Hasilnya, mereka memiliki tekanan darah yang lebih baik dan waktu istirahat yang membaik selama periode 8 minggu. Artinya, olahraga ringan ini bisa memberikan manfaat kesehatan lebih banyak jika dilakukan lebih lama meskipun terbagi menjadi beberapa waktu. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Cara Mencegah Hipertensi untuk Usia di Atas 40 Tahun, Hati-hati Si Silent Killer!
-
5 Fakta Soal Hipertensi, Benarkah Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Obat?
-
Mitos atau Fakta: Tak Ada Gejala dan Olahraga Cukup, Obat Hipertensi Tak Lagi Penting?
-
Hipertensi Bikin Hidup Susah? 3 Langkah Mudah Ini Solusinya!
-
Harus Diminum Seumur Hidup, Obat Hipertensi Memang Enggak Buat Ginjal Rusak? Begini Kata Ahli
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
2 Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Bukittinggi-Payakumbuh saat Lebaran
-
Harunya Lebaran 2025 di Balik Jeruji: Narapidana Lapas Padang Melepas Rindu dengan Keluarga
-
Lebaran Aman dengan BRI: Hindari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025