SuaraSumbar.id - Seorang dokter senior Rusia tak sepakat dengan hukuman kebiri kimia yang diterapkan kepada pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Dia mengusulkan agar pelaku pedofil dijatuhi hukuman mati.
Mengutip Suara.com, Selasa (14/9/2021), Gennady Onishchenko menyerukan agar pelaku pelanggaran seks anak dijatuhi hukuman mati.
"Ketika seseorang bertentangan dengan alam dan menyalahgunakan anak-anak, terutama dalam bentuk yang tidak dapat diterima dan tidak wajar , ia layak mendapat hukuman mati," kata Gennady.
Seruan Gennady datang setelah beberapa anggota parlemen Rusia menuntut Dewan Eropa untuk menangguhkan hukuman mati.
Dokter yang sudah bertugas selama 18 tahun tersebut juga menjelaskan jika langkah pencegahan juga harus dilakukan sebelum menjatuhi hukuman mati.
"Orang-orang ini perlu diidentifikasi, dan dokter memiliki kriteria yang benar-benar jelas dalam hal ini," ujar Gennady.
"Orang-orang seperti itu perlu dicatat. Saat ini kita memiliki kemampuan teknis. Kita harus mencegah kejahatan, tidak mengizinkan kehidupan anak untuk hancur," sambungnya.
Dokter yang sudah bertugas selama 18 tahun tersebut juga menolak pengebirian kimia bagi pelaku kejahatan seks, seperti yang diterapkan oleh Kazakhstan.
"Mengebiri? Kekebalan tidak menghilangkan hasrat seksual. Itu berarti dia akan melakukannya dengan cara lain," jelas Gennady.
Baca Juga: Rudapaksa Anak hingga Hamil, Dua Warga Mojokerto Terancam Hukum Kebiri
Usulan tersebut juga muncul seiring dengan munculnya berbagai kasus pelecehan seksual terhadap anak.
Seorang bocah berusia 10 tahun mengalami penganiayaan dan pelecehan seksual oleh Sergey Malsky.
Pria 33 tahun tersebut berkenalan dengan bocah itu melalui media sosial. Mereka kemudian menjalin komunikasi selama hampir dua bulan.
Polisi mengatakan mereka berhasil menyelamatkan korban setelah meretas media sosialnya dan menemukan gadis itu di sebuah rumah yang terletak 35 mil dari kota St Petersburg.
Menurut keterangan polisi, korban mengalami pelecehan seksual setelah dijanjikan akan dibelikan hamburger, kentang goreng, serta hadiah oleh pelaku.
Sebuah laporan baru-baru ini menjelaskan bahwa setiap anak di platform media sosial VK menerima pesan-pesan yang tidak diinginkan dan berbau seksual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar