SuaraSumbar.id - Seorang ibu di Amerika Serikat tega membiarkan anaknya diperkosa. Bahkan hingga putrinya yang baru berusia 12 tahun melahirkan.
Akibat perbuatannya, ibu bernama Desiree Castaneda pun ditangkap polisi.
Dilansir Suara.com dari New York Post Jumat (30/7/2021), kepolisian Tulsa, Oklahoma, menangkap Desiree Castaneda setelah membiarkan putrinya diperkosa hingga melahirkan.
Polisi menyebut Castaneda dan keluarganya mengetahui jika korban menjalin hubungan dengan pelaku yang diketahui bernama Juan Miranda-Jara.
Baca Juga: Siswi SMP Jember Dicabuli Ayah Tiri dan Pamannya, Tetangga Ngamuk Seret Pelaku ke Polisi
"Saat itu, kami menerima banyak pertanyaan seperti, 'Di mana orang tuanya?'" kata Departemen Kepolisian Tulsa dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook.
"Keluarga mengizinkan hubungan itu, dan ada foto keluarga yang menunjukkan jika mereka mengadakan baby shower yang dihadiri korban dan tersangka." sambungnya.
Polisi menjelaskan bahwa Castaneda didakwa membiarkan anaknya menderita pelecehan seksual. Sedangkan suaminya sudah lebih dulu mendekam di penjara akibat kasus pemerkosaan lain.
Miranda-Jara didakwa kasus pemerkosaan tingkat pertama terhadap anak di bawah umur. Kasus itu terungkap ketika dia menemani korban berasalin di Rumah Sakit Hillcrest.
Ketika dimintai keterangan oleh petugas medis, pria 24 tahun itu dilaporkan mengakui bahwa dia adalah ayah dari anak yang baru dilahirkan tersebut.
Baca Juga: Biarkan Anaknya Diperkosa Lalu Melahirkan, Seorang Ibu Ditangkap
"Mereka masuk seperti pasangan lainnya, bersemangat menyambut kelahiran anak mereka," kata Danny Bean, Kepala Polisi Tulsa kepada FOX23.
Miranda-Jara bahkan diduga memposting sebuah foto di halaman Facebook-nya ketika mengadakan baby shower dengan korban. Ia juga menuliskan keterangan bahwa dia menjalin hubungan dengan gadis itu di profil Facebook-nya.
"Kami tidak menerima laporan seperti ini setiap hari. Ini tentu saja mengejutkan bagi semua orang yang terlibat." kata Bean.
Berita Terkait
-
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
-
Scott Bessent Ungkap Rencana Pemotongan Pajak Besar-besaran di Pemerintahan Donald Trump
-
1 dari 3 Remaja Yahudi Amerika Dukung Hamas, Ungkap Studi Israel
-
Rencana Kebijakan Kontroversial di Hari Pertama Menjabat, Trump Akan Pecat 15.000 Tentara Transgender?
-
Amerika Serikat dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan