SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah disorot karena diduga abai terhadap Prokes Covid-19. Dalam postingan tampak Mahyeldi tidak memakai atau hanya memakai masker di dagu.
Mahyeldi memposting berbagai kegiatan di akun Facebook miliknya. Mahyeldi memposting foto dirinya dan jamaah sedang berbincang usai salat zuhur dengan masyarakat dan tidak memakai masker, pada 30 Juni lalu.
Pada 11 Juli 2021, ia memposting kegiatan saat memancing ikan di Kabupaten Agam tanpa menggunakan masker dengan benar. Lalu saat manjalo Gubernur Sumbar kembali tidak memakai masker.
“Kepala daerah adalah Satgas Covid-19 di tempat ia memimpin. Jika kepala daerah abai maka rakyatnya meniru sebab dia menjadi contoh bagi rakyat yang dipimpinnya,” ungkap Mantan Direktur Utama Semen Padang Hospital, Kolonel Purn dr Farhan, dilansir dari Covesia.com--jaringan suara.com, Selasa (27/7/2021).
Tidak selayaknya pemimpin atau kepala daerah selfi tanpa masker, atau masker di dagu dan dipublikasikan.
"Ini menjadi edukasi yang jelek. Kalau istilah minangnya tungkek mambao rabah. Apalagi yang melakukan hal tersebut adalah Gubernur. Kita sebagai rakyatnya harus menghormati karena pemimpin kita, tapi kita juga wajib mengingatkan,” tambahnya.
Farhan berharap kepala daerah memberi respon yang cepat. Jika masyarakat dan pemerintah masih abai dengan protokol kesehatan ini akan menjadi tanda-tanda Tsunami Covid-19 di Sumbar.
"Rumah Sakit penuh, ICU penuh, RSUP M Djamil penuh bahkan pasien yang mau masuk harus menunggu ada yang wafat dulu. Ini ironis sekali,” ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini tenaga kesehatan ketar ketir karena banyaknya pasien.
Baca Juga: Samsung Pastikan Tak Bawa Galaxy Note Bulan Depan, Tapi Ada S Pen
"Ketika saya bilang untuk tidak solat di mesjid dulu, saya dikira tidak muslim padahal saya muslim. Di sini saya mengutamakan bagaimana keselamatan masyarakat,”terangnya.
Hingga saat ini sudah 650 nakes yang meninggal dunia di Indonesia akibat covid-19. Ini adalah pengorbanan, ini waktu perang bagi nakes. Kami tidak takut, tapi seharusnya masyarakat dan pemerintah saling bantu untuk menjaga prokes.
“3 dokter, teman saya wafat akibat Covid-19. Saat ini ada 3 temen lagi yang sedang kritis berat di ICU M Djamil semoga obat-obat covid-19 bisa membantu dan teman saya itu kembali sembuh," tukasnya.
Berita Terkait
-
PPKM Diperpanjang, Jokowi: Pasar Boleh Buka dengan Protokol Kesehatan Ketat
-
Protokol Kesehatan yang Baru, Setiap Orang Dianjurkan Menggunakan Masker Ganda
-
Angka Kematian Tertinggi, Warga Jateng Ternyata Tidak Patuh Protokol Kesehatan COVID-19
-
Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Darurat, Protokol Kesehatan Ketat Sampai Pukul 21.00 WIB
-
Usai Salat Idul Adha, Ganjar Tinjau Penyembelihan Hewan dan Cek Protokol Kesehatan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!
-
Sumbar Waspada Gempa Megathrust, Kemenkes Ungkap Penyebab Korban Jiwa Berjatuhan Saat Bencana!
-
Peringati Hari Pelanggan, Direksi BRI Hadir Temui Nasabah di Sejumlah Wilayah Indonesia
-
3 Warga Sumbar Jadi Pekerja Migran Ilegal di Kamboja, Syarat Pulang Kampung Wajib Bayar Rp 180 Juta!
-
Menghidupkan Kesusastraan Sumbar Lewat MTN Sastra Padang 2025, Hadirkan Ratih Kumala hingga A Fuadi