Sebetulnya Kemendikbud Ristek sudah memberikan pedoman. Namun, kata Aria, apakah sosialisasinya mengenai hal tersebut sudah dipahami atau belum masih menjadi pertanyaan.
Tak hanya itu, Aria juga mengungkapkan, kesulitan lainnya yang dialami anak-anak penyandang tuna netra, yakni bagaimana akses buku pelajaran terutama buku braille. Hal itu perlu biaya untuk meminjam buku ke perpustakaan untuk mengantarkan sampai ke rumah.
"Nah itu semakin banyak buku yang digunakan kan semakin mahal biaya pengirimannya," ungkapnya.
Solusi
Baca Juga: Derita Bertubi Pemijat Tunanetra: Sepi Bansos Covid, Diusir dari Kontrakan karena Nganggur
Kendati begitu, Aria bersama teman-temannya di yayasan tak tinggal diam. Ia memberikan tutorial pelajaran untuk para orang tua atau wali yang mendampingi si anak dalam belajar. Terutama para wali yang mendampingi anak penyandang tuna netra yang duduk di Sekolah Dasar.
"Itu orang tuanya harus ada harus benar-benar mendampingi nanti misalnya tutor kita memperlihatkan ini alat peraganya ini cara menjelaskannya begini. Nah orang tua itu mempraktikkannya pada anak," kata dia.
Menurutnya, pemberian tutorial atau pelatihan kepada pendamping juga sangat penting dilakukan. Dukungan juga masih diberikan ketika masa pengetatan lewat PPKM Darurat kembali diberlakukan akibat adanya gelombang covid.
"Masih terus kita berikan baik yang langsung menyentuh pelajaran di sekolah maupun yang ektra-ekstra yang sifatnya untuk memberikan keterampilan tambahan supaya siswa-siswa lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut, Aria berharap pemerintah terutama bisa memberikan perhatian lebih terhadap hal tersebut. Bagaimana mengakomodir ketersediaan buku pelajaran braille juga misalnya menjadi hal yang sangat diharapkan. (Suara.com)
Baca Juga: Kaum Terpinggir di Masa Covid-19: Susah Payah Anak-anak Tunanetra Meraba Pelajaran Daring
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pendidikan di Indonesia
-
Ical, Si Anak Air
-
PTM Terbatas, Antara Kesiapan Sekolah dan Peran Orang Tua
-
Koordinator P2G Satriwan Salim: Pembelajaran Tatap Muka, Harus Ada Pemetaan Rinci Dulu
-
Dinamika Sekolah Daring: Pelajar Tak Lagi Semangat Belajar Hingga Kecanduan Game Online
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam