SuaraSumbar.id - Masa jabatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama 12 tahun berakhir ketika parlemen Israel memutuskan untuk mendukung pemerintahan koalisi baru.
Naftali Bennett, menyadur Al Jazeera Senin (14/6/2021), dilantik sebagai perdana menteri setelah parlemen mendukung pemerintah koalisi baru dengan selisih tipis 60 suara berbanding 59.
Bennett akan memimpin aliansi yang tidak mungkin dari partai sayap kiri, tengah dan sayap kanan, serta sebuah partai yang mewakili warga Palestina Israel, yang merupakan 21 persen dari populasi negara itu.
Di bawah perjanjian rotasi, Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun, setelah itu ia akan digantikan oleh Yair Lapid, kepala arsitek pemerintahan baru.
Baca Juga: Parlemen Israel Setujui Pemerintahan Baru, Era Netanyahu selama 12 Tahun Berakhir
Kedua pemimpin baru tersebut dikabarkan akan lebih fokus pada reformasi nasional daripada isu-isu terkait Palestina di wilayah pendudukan.
Tetapi rencana tersebut tidak menarik banyak orang Palestina dan mereka menyebut tidak ada perbedaan antara perdana menteri yang baru dan lama.
Analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara, menggambarkan peristiwa itu sebagai “permusuhan keluarga”, dengan mengatakan bahwa tidak ada perbedaan ideologis antara perdana menteri lama dan baru.
"Mereka pada dasarnya semua milik keluarga Zionis sayap kanan yang sama," kata Bishara, merujuk pada Netanyahu dan Bennett. "Perbedaan di antara mereka bersifat pribadi, dendam," katanya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat kepada jutawan hi-tech tersebut atas kemenangan mereka selama melalui panggilan telepon.
Baca Juga: Israel Lantik Pemerintah Baru, 12 Tahun Kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu Tamat
Biden mengatakan dia berharap dapat bekerja dengan PM Israel baru "untuk memperkuat semua aspek hubungan dekat dan abadi antara kedua negara kita".
"Pemerintahan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi orang Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas." ujar Biden dikutip dari Sky News.
Boris Johnson juga ikut memberikan ucapan selamat kepada dua pemimpin baru Israel dan mengatakan ini adalah waktu yang menyenangkan bagi kedua negara untuk terus bekerja sama menuju perdamaian dan kemakmuran.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengucapkan selamat kepada Bennett dan Lapid, mengatakan Inggris berharap terus bekerja dengan Israel untuk mengamankan perdamaian di wilayah tersebut. (Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
Tragis! Petani di Agam Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah Jelang Idul Adha 2025
-
7 Cara Hindari Covid-19 Saat Libur Panjang, Waspadai Kerumunan!
-
Kumpulan 6 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini 6 Juni 2025, Jangan Tertipu Tautan Saldo Gratis Palsu!
-
Pemprov Sumbar Tebar 86 Sapi Kurban, 7 Ekor untuk Palestina
-
Kapan Radang Amandel Harus Dioperasi? Ini Penjelasan Dokter