SuaraSumbar.id - Ratusan tentara Myanmar bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) sejak kudeta 1 Februari 2021. Sekitar 800 tentara Myanmar itu telah meninggalkan militer menurut laporan mantan kapten yang selama ini membantu para pembelot.
Menyadur Myanmar Now Rabu (09/06) seorang petugas Batalyon Infanteri 528 di bawah Komando Wilayah Segitiga di negara bagian Shan timur, Lin Htet Aung, 29, membelot pada akhir Maret.
Sejak saat itu, ia bekerja sama dengan lebih banyak pembelot lain untuk membantu orang yang ingin meninggalkan militer seperti dirinya.
Sekitar tiga perempat dari mereka yang membelot siap bergabung dengan Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) untuk melawan rezim. Sisanya ingin membantu revolusi dengan cara lain tanpa perang.
Baca Juga: Konflik Junta Militer Vs Milisi Memanas, Ribuan Warga Myanmar Kabur Hutan
Sekitar 100 pembelot telah menjabat sebagai perwira dengan pangkat termasuk mayor, kapten, dan letnan.
Beberapa pergi ke daerah perbatasan untuk bergabung dengan kelompok etnis bersenjata dan memberikan kursus pertempuran kilat pada pembelot lain. Kebanyakan pembelot militer berasal dari angkatan laut dan udara.
“Alasan utama mereka tidak dapat membelot adalah karena mereka melakukan operasi garis depan dan terpisah dari keluarga mereka. Mereka juga tidak memiliki akses ke pernyataan kami, jadi itu tidak membantu,” tambahnya.
Antara 40 dan 50 dari mereka yang membelot meninggalkan keluarga di perumahan militer. “Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan mereka tidak memiliki dukungan. Tidak ada cara untuk menjangkau keluarga mereka.”
Sebagian besar pembelot berusia antara 20 hingga 35 tahun dan tidak ada seorang pun di atas pangkat mayor yang membelot. "Kami tidak mengharapkan apa pun dari mereka yang berpangkat lebih tinggi," kata Lin Htet Aung.
Baca Juga: Rezim Militer di Myanmar Tampilkan Aung San Suu Kyi di Pengadilan
“Semakin tinggi mereka, semakin takut mereka kehilangan posisi. Jika mereka membelot, pertarungan ini akan berakhir dengan cepat,” tambahnya. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Aktivis: 753 Orang Tewas Dalam 85 Hari Sejak Kudeta Myanmar
-
Viral! Massa 'Gowes for Democracy' Tuntut Junta Myanmar Diadang Polisi
-
Tarik Menarik saat Aksi Solidaritas Myanmar, 3 Aktivis Almisbat Ditangkap
-
Jokowi di ASEAN Leaders Meeting: Lepaskan Tahanan Politik Myanmar!
-
Nasib Jurnalis di Myanmar: Ditangkap hingga Dibunuh
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik