Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 20 April 2021 | 19:15 WIB
Membandingkan air zamzam. (YouTube/Lab Experiment)

"Mesir memiliki Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, itu tidak dapat diperbarui. Itu tidak memperbaharui dirinya sendiri selama bertahun-tahun."

"Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Mekkah. Mekah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya berisi lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di dataran rendah," kata Sharaqi.

Profesor menjelaskan, terdapat 14 meter endapan sungai yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini memakan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sepanjang 14 meter.

Di bagian paling bawah terdapat bebatuan sehingga membuat kedalaman sumur Zamzam total 35 meter, sedimen 14 meter, dan batuan di dalam 21 meter.

Baca Juga: Terungkap, Rahasia Air Zamzam Tak Pernah Habis Meski Berusia 4000 Tahun

"Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum jemaah dan tidak dikenakan tarif seperti misalnya air untuk pertanian," jelas Profesor Abbas Sharaqi.

Profesor Abbas mengungkapkan bahwa Mesir memiliki sumur yang mirip dengan sumur Zamzam yang dapat menyimpan dan mengambil air, menjadikannya sumber air terbarukan.

"Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, hal ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak akan ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus berjalan sebagaimana mestinya," katanya. (Suara.com)

Load More