SuaraSumbar.id - Seorang perawat gadungan di Brazil terancam 15 tahun penjara. Perempuan itu diduga menjual vaksin Covid-19 palsu hingga meraup keuntungan puluhan juta rupiah.
Menyadur The Sun, Rabu (7/4/2021), wanita bernama Cláudia Mônica Pinheiro Torres itu dituduh menyamar sebagai perawat dan memberikan vaksin Covid-19 palsu kepada pengusaha seharga Rp 1,4 juta per suntikan di Belo Horizonte, Brasil.
Polisi Federal yakin dia telah memberikan vaksin Covid-19 palsu kepada sekitar 57 orang yang dilakukannya bulan lalu.
Perempuan yang berprofesi sebagai pengasuh lansia ini berpura-pura menjadi perawat meski tidak tercatat di Dewan Keperawatan Daerah Minas Gerais, lapor G1.
Rekaman CCTV menunjukkan Torres, mengenakan scrub perawat, memasuki sebuah rumah mewah pada 17 Maret, di mana diyakini dia memberikan saline alih-alih vaksin kepada seorang pengusaha kaya.
Diperkirakanm dia mengenakan biaya sekitar 70 pounsdterling atau sekitar Rp 1,4 juta per suntikan, sehingga dia menghasilkan total lebih dari 4.000 poundsterling atau sekitar Rp 80,1 juta.
Menurut outlet media lokal, ada catatan dia memasuki sebuah rumah di kompleks perumahan kota Gutierrez, di wilayah barat ibu kota pada 5 dan 22 Maret.
Selain mengunjungi rumah-rumah mewah, Torres diyakini juga telah memberikan vaksin kepada 40 orang lainnya di sebuah tempat penyimpanan bus.
Wanita tersebut telah dituduh "memalsukan, merusak, atau mengubah produk yang dimaksudkan untuk tujuan terapeutik atau pengobatan."
Baca Juga: Geger! Muncul Varian Baru Virus Corona, Sasarannya Membunuh Anak Muda
Pengacaranya, Bruno Agostini mengatakan, setelah deposisi dibuat, pembela akan memfokuskan pekerjaannya pada proses dan petisi masing-masing.
Awal pekan ini, sebuah laporan yang dilihat oleh TV Globo menegaskan bahwa cairan yang ditemukan di rumah wanita itu sebenarnya adalah garam, bukan vaksin.
Seminggu lalu, penyelidikan terhadap sebuah perusahaan penyedia bus milik Rômulo dan Robson Lessa bernama Saritur diluncurkan.
Perusahaan milik Rômulo dan Robson Lessa itu mengendalikan sebagian besar transportasi di wilayah Belo Horizonte, diduga terlibat dalam vaksinasi ilegal tersebut.
Operasi tersebut diluncurkan setelah sebuah laporan dari majalah Piauí yang diterbitkan pada tanggal 24 Maret mengungkapkan rekaman proses vaksinasi ilegal terhadap pengusaha dan politisi di salah satu garasi bus yang dikelola oleh Lessa bersaudara.
Selama penggeledahan di garasi dan rumah pengusaha, polisi menyita telepon, komputer dan dokumen, termasuk daftar 57 nama orang yang akan divaksinasi secara ilegal.
Berita Terkait
-
Polisi Bongkar Jaringan Pemalsu Vaksin di China dan Afrika Selatan
-
Ratusan Vaksin Palsu Disita, 3 Warga China dan Zambia Ditangkap
-
Dokter Militer Thailand Dipecat karena Beri Vaksin Palsu pada Pasukan PBB
-
Disuntik Vaksin Covid-19, Pele Ingatkan Tetap Cuci Tangan dan Pakai Masker
-
Suami Pergi ke Bar, Istri Ngamuk dan Tembak Mati Wanita yang Temani Minum
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Sekolah Rakyat Kota Padang Jadi Etalase Program Presiden, Kolaborasi Kampus untuk Negeri!
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi