Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 17 Maret 2021 | 21:22 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Pengumuman sekolah ini biasanya disampaikan melalui pertemuan secara formal melalui tatap muka secara luring maupun daring dan media pengumuman sekolah lainnya.

"Selebihnya memperoleh informasi dari media online sebanyak 49,82 persen, media sosial sebanyak 45,71 persen, Televisi dan Radio sebanyak 43,34 persen dan media cetak sebanyak 20,16 persen," jelas Heru.

Jika ditelusuri dasarkan asal wilayah ditemukan bahwa guru-guru yang berasal dari luar Jawa lebih banyak yang menolak untuk divaksin yaitu sebanyak 24,35 persen. Dibandingkan guru-guru yang berasal dari Jawa yang hanya 4,84 persen. (Suara.com)

Baca Juga: Gelar Uji Coba, Timnas Putri Indonesia Bantai Lawannya 15-0

Load More