Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 07 Februari 2021 | 17:28 WIB
Petani padi di Pangandaran tengah memisahkan biji padi dari tangkainya. Di Pangandaran terdapat kisah unik dan menarik yang melatarbelakangi tradisi bagi hasil antara petani penggarap dan pemilik lahan. [Times Indonesia]

SuaraSumbar.id - Dinas Pertanian Kota Padang mencatat, dari 8.763 alokasi kartu tani, baru 5092 petani yang mengambilnya.

Sementara sisanya 3.671 petani belum mengambil kartu tani yang disediakan oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat mengatakan, masih banyaknya petani yang enggan mengambil karena tidak mengetahui manfaat yang didapatkan.

"Mereka beranggapan dalam membeli pupuk bersubsidi masih dapat dilakukan tanpa memiliki kartu tani ," katanya, dilansir dari klikpositif.com--jaringan suara.com, Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Puluhan Koruptor di Lapas Sukamiskin Terkonfirmasi Positif Covid-19

Manfaat kartu tani tidak hanya sekedar membeli pupuk bersubsidi, namun juga dapat mempermudah mengakses bantuan kredit usaha dari pihak perbankan dan lainnya.

Syarat untuk mengambil kartu tani hanya dengan kartu tanda penduduk dan terdata sebagai penerima.

"Dalam pengambilan kartu tani , tidak dipungut biaya atau gratis," lanjutnya.

Ia mengatakan, melalui penyuluh pertanian, akan berupaya agar petani yang belum mengambil kartu tani untuk segera mengambilnya.

"Sebab ke depannya, petani yang tidak memiliki kartu tani tidak dapat membeli pupuk bersubsidi," tukasnya.

Baca Juga: Aksi Pria Beri Buket Uang Rp 10 Juta dan Mobil ke Pacar, Warganet Juga Mau

Load More