Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra | Novian Ardiansyah
Senin, 25 Januari 2021 | 12:02 WIB
SMKN 2 Padang tempat kasus dugaan siswi nonmuslim dipaksa pakai jilbab. [Suara/Dok.Klikpositif.com]

SuaraSumbar.id - Persoalan berjilbab di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ternyata dialami semua siswi nonmuslim yang bersekolah di sekolah kejuaran negeri tersebut.

Hanya saja, banyak di antara mereka tetap mematuhi dan tidak mempersoalkannya. Mereka mengganggap, jilbab adalah atribut sekolah dilingkungan muslim.

Kondisi itu diceritakan Yulia Hia (17), seorang siswi kelas 12 di SMKN 2 Padang. Dia mengaku telah memakai jilbab ke sekolah selama 9 tahun lamanya.

"Saya menggunakan jilbab sudah sejak di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas satu," katanya kepada Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: Paksa Siswi SMKN 2 Padang Pakai Hijab, Pengacara: Sekolah Melanggar HAM!

Bertahun-tahun menggunakan jilbab, kata Yulia, ternyata tidak menggerus sedikit pun keimanannya kepada Tuhan yang diagungkan.

"Saya menganggap jilbab ini bagian dari atribut sekolah yang harus digunakan setiap siswi di sekolah negeri di Kota Padang," lanjutnya.

Selama ini, Yulia tidak keberatan untuk menggunakan jilbab. "Pakai jilbab ini menyatakan bahwa kami seragam dengan siswi lainnya dan semuanya sama saat berada di sekolah," tuturnya.

Dia menggunakan jilbab hanya sejak berangkat dari rumah hingga pulang sekolah.

"Kata orang tua saya, karena kami minoritas kami harus mengikuti aturan yang ada. Selama itu tidak mengganggu keimanan, menurut saya tidak masalah," tuturnya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kasus Siswi Nonmuslim SMKN 2 Padang Dipaksa Berjilbab

Meski begitu, dia sebetulnya ingin ke sekolah tanpa memakai jilbab. Sebab, itu adalah bagian dari identitasnya sebagai seorang yang bukan beragama Islam.

Load More