Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 23 Januari 2021 | 14:38 WIB
Suasana haru menyelimuti rumah duka korban Sriwijaya Air di Padang ketika akan melepas peti jenazah Angga untuk dimakamkan. [Suara/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Tangis ibunda Angga Fernanda Afriyon, korban jatuhnya jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, histeris ketika menyambut kedatangan peti jenazah anaknya sampai di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (23/1/2021).

Peti mayat Angga sampai di kediaman orangtuanya di kawasan Sungai Sapiah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, sekitar pukul 11.51 WIB.

Tangis ibunda Angga yang sejak pagi ditahan, pecah melihat peti jenazah anaknya diturunkan dari mobil ambulance untuk dibawa ke dalam rumah.

Di dalam rumah, seluruh anggota keluarga berkumpul mengelilingi peti jenazah. Tangis pun berganti raungan. Suasana makin haru sehingga pelayat terbawa suasana dengan wajah penuh iba dan tak sedikit dari mereka yang menangis.

Baca Juga: Terkait Siswi Non-Muslim Wajib Pakai Jilbab, Begini Janji Disdik Sumbar

Setelah 30 menit disemayamkan di dalam rumah, saat jenazah Angga hendak dibawa ke masjid untuk disalatkan. Namun, ibunya seketika menahan peti jenazah seakan belum ikhlas melepas kepergian anak yang dicintainya.

"Tunggu dulu," kata yang keluar dari mulut ibu Angga bernama Afrida itu.

Peti pun diturunkan dari pundak warga yang mengangkut jenazah. Ibu Angga terjatuh diperlukan jenazah. Suasana haru pun kembali dirasakan pelayat.

Kondisi itu berlangsung sekitar 15 menit. Kemudian warga kembali mengangkat peti atas izin orangtua Angga untuk segera dimakamkan.

Seperti diketahui, Angga Fernanda Afriyon adalah satu dari 5 warga Sumatera Barat (Sumbar) yang menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Siswi Wajib Berjilbab, Alissa Wahid: Hak Pendidikan Tak Dibatasi Pakaian

Angga adalah putra kelahiran Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Saat ini, rumah di kampungnya itu masih ditempati oleh ibu kandungnya yang bernama Afrida bersama adik bungsunya.

Kontributor : B Rahmat

Load More