SuaraSumbar.id - Ratusan perantau Minang turut menjadi korban gempabumi yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1/2021) lalu. Saat ini, warga asal Sumatera Barat itu tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Hal itu dinyatakan Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Sulbar, Armon. Menurutnya, sekitar 50 kepala keluarga (KK) terdampak bencana gempa yang menelan puluhan nyawa tersebut.
"Saat ini mereka tinggal di tempat pengungsian. Alhamdulillah tidak ada korban nyawa. Korban luka ada dan sudah ditangani petugas medis," katanya, dilansir dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (18/1/2021).
Menurut Armon, perantau Minang yang terdampak gempa ini berasal dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar. "Lengkap dari semua kabupaten dan kota di Sumbar," bebernya.
Baca Juga: Kembali Gempa Tektonik Mengguncang Mamuju dan Majene, Begini Kekuatannya
Meski tak menelan korban jiwa, para perantau Minang butuh uluran tangan dan bantuan. Sebab, sebagian rumah mereka runtuh, terutama yang berdomisili di Mamuju dan Majene.
"Perantau ini berdomisili di 6 daerah di Sulbar. Ada yang di Mamasa, Polman, Majene, Mamuju, Mamuju tengah, Polewali Mandar," katanya.
Seperti diketahui, Sulbar diguncang gempa besar berkekuatan 6,2 magnitudo. Lokasi terparah terdampak gempa adalah Kabupaten Mamuju dan Majeni.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga tanggal 17 Januari 2021, korban meninggal dunia mencapai 73 orang. Rincinya, 64 orang meninggal Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian, antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan. Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.
Baca Juga: Pasca Gempa, Kini Jalur Majene-Mamuju Sudah Bisa Dilalui
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Berita Terkait
-
Punya Desain Ikonik, Nikmatnya Kuliner Rumah Makan Pondok Kelapa di Campalagian
-
Mau Camp di Akhir Pekan? Bukit Soe Pemboborang di Majene Cocok Jadi Pilihan
-
Buttu Pattumea di Majene, Tempat Berlibur di Alam Sambil Mengulik Sejarah
-
Puncak Raja Bunga, Pilihan Terbaik Berlibur Bersama Keluarga di Majene
-
Wisata Pulo Baluno, Destinasi Wisata Mangrove yang Memesona di Majene
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!