SuaraSumbar.id - Kerusuhan terjadi di Gedung Capitol, Amerika Serikat saat Kongres Pengesahan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Pendukung Donald Trump mengamuk. Akibatnya, Kongres Pengesahan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat dihentikan.
Aksi pendukung Presiden Donald Trump mencoba merangsek masuk ke gedung Capitol. Aksi tersebut diawali dengan bentrok dengan aparat kepolisian.
Melansir Anadolu, para pengunjuk rasa mengepung gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Kerusuhan pun pecah antara massa dengan polisi yang berjaga di depan gedung Capitol.
Baca Juga: Mencekam! Pendukung Trump Kepung Gedung Capitol saat Kongres AS
Aksi pendukung Trump itu terjadi saat anggota parlemen berkumpul untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020.
Menanggapi kerusuhan di Capitol itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut pembobolan gedung Capitol di Washington, D.C. sebagai tindakan "tidak dapat diterima" dan "tidak dapat ditoleransi,".
Ia menegaskan para pelaku dan penjahat yang terlibat dalam tindakan ini akan menghadapi keadilan.
"Penyerbuan Capitol AS hari ini tidak dapat diterima. Pelanggaran hukum dan kerusuhan - di sini atau di seluruh dunia - selalu tidak dapat diterima. Saya telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan selalu mendukung hak setiap manusia untuk memprotes secara damai atas keyakinan dan keyakinan mereka. penyebabnya, "kata Pompeo di Twitter.
“Tetapi kekerasan, yang membahayakan keselamatan orang lain termasuk mereka yang ditugaskan untuk memberikan keamanan bagi kita semua, tidak dapat ditoleransi baik di dalam maupun di luar negeri,” lanjut diplomat top itu. “Mari kita segera membawa keadilan kepada para penjahat yang terlibat dalam kerusuhan ini."
Baca Juga: Kerusuhan di Gedung DPR AS, Massa Serang Media hingga Kamera Diinjak-injak
Menekankan bahwa Amerika "lebih baik dari apa yang kita lihat hari ini," Pompeo mengatakan dia "melihat demokrasi secara langsung yang terbaik."
Robert O'Brien, penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, juga men-tweet tentang masalah tersebut.
"Saya telah berbicara dengan anggota Senat. Mereka ingin kembali ke ruang Senat Amerika dan menjalankan urusan rakyat. Keinginan ini ada dalam tradisi terbaik Republik kita. Tuhan memberkati Kongres."
Kerusuhan Pecah
Capitol dibanjiri pada hari sebelumnya ketika anggota parlemen berkumpul untuk mengesahkan Joe Biden sebagai Presiden AS.
Alih-alih, adegan kacau dari ribuan perusuh yang bentrok dengan polisi di luar badan legislatif federal memberi jalan ke kekacauan yang lebih besar lagi saat massa menerobos pintu dan jendela Capitol dan akhirnya menuju ke lantai Senat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Lowongan Kerja Guru Sekolah Rakyat 2025: Ini Syaratnya, Cara Daftar dan Jadwal Lengkap!
-
Daftar 5 Link DANA Kaget per Sabtu 14 Juni 2025, Begini Cara Aman Klaim Saldo Gratis!
-
Profil Arry Yuswandi, Ketua MPKS Muhammadiyah Sumbar yang Resmi Jadi Sekda Sumbar!
-
Ngeri! Kasus Mutilasi di Pesisir Selatan, Daging Korban Digoreng dan Dimakan Si Pembunuh
-
Kronologi Penemuan Janin di Kawasan Gunung Padang, Ini Penjelasan Polisi