SuaraSumbar.id - Abu Bakar Baasyir akan bebas dari tahanan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021) pekan ini. Pihak keluarga pun menyambut baik keputusan pemerintah untuk melepaskan terpidana kasus terorisme itu.
Kebahagiaan itu disampaikan putra ketiga Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim. Hanya saja, pembebasan ini mengingatkannya pada masa ketika ayahnya hendak dibebaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2019.
Namun, Baasyir batal bebas karena 'hadangan tangan' Wiranto. Saat itu, Jokowi membuka peluang untuk membebaskan Baasyir secara bersyarat. Faktor usia dan kesehatan diyakini menjadi pertimbangan utamanya kala itu. Namun, Wiranto mematahkan rencana tersebut.
Andul Rochim heran, bagaimana bisa Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Menkopolhukam, menggagalkan rencana Presiden Jokowi. Bahkan, pertanyaan yang sama masih belum terjawab hingga saat ini.
“Pernah Pak Jokowi mau kasih (pembebasan bersyarat) sekali, tapi dibatalin sama Wiranto. Pas mau Pemilu 2019 kemarin itu (kejadiannya). Baru kali ini presiden ngasih keputusan, tapi menterinya yang batalin,” ujar Abdul Rochim dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (5/1/2021).
Abdul Rochim menyebut, saat wacana pembebasan bersyarat itu ada, Yusril Ihza Mahendra turut berperan dan terlibat langsung di dalamnya.
“Kan itu dilobi oleh Pak Yusril melalui Presiden Jokowi, bahwa di sana ada jalur hukumnya untuk orang seperti beliau (Abu Bakar Baasyir) untuk dibebaskan atau ditahan di rumah, itu ada aturan hukumnya,” terangnya
Pihak keluarga, kata Abdul Rochim, menunggu-nunggu kabar positif dari pemerintah. Tapi, keputusan yang akhirnya disampaikan tidak demikian.
“Tinggal Pak Presiden mau enggak mengambil kebijakan itu. Dilobi oleh beliau (Yusril), Pak Presiden mau awalnya. Tapi dibatalin sama menterinya (Wiranto),” tuturnya.
Terlepas soal itu semua, Abdul Rochim mengaku senang bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan ayah tercintanya.
Kata dia, pembebasan tersebut tidak didorong dari faktor kemanusiaan, melainkan masa hukuman yang sejatinya memang sudah usai.
“Makanya ini alhamdulillah sudah berakhir masa tahanannya. Tapi bukan karena pemerintah punya sisi kemanusiaan loh ya. Kalau kemanusiaan dari dulu sudah kita minta, tapi tidak dikasih-kasih,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Kirim Ucapan Selamat untuk Donald Trump dalam Bahasa Inggris, Cuitan Jokowi Terbukti Tak Pakai AI?
-
Akun X Jokowi Masih Punya Tanda Centang Abu-abu, Netizen: Harus Segera Diubah
-
Jokowi Dapat Pensiunan dan Tabungan Hari Tua dari Taspen
-
Selamati Donald Trump Pakai Bahasa Inggris, Jokowi Dituding Pakai ChatGPT
-
Momen Bahlil Ngeprank Awak Media Saat Pengumuman Kepengurusan Golkar, Alih-alih Sebut Nama Jokowi Ternyata
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Menaker Yassierli Berduka, Sang Ayah Wafat dan Dimakamkan di Tanah Datar
-
Syamsuar Ahmad, Ayah Menaker Yassierli dan Pendidik Senior, Tutup Usia di Padang
-
Sumatera Barat Masuk Daerah Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Cuma 12 Provinsi di Indonesia!
-
Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Pertanda Erupsi? Hewan Turun dari Gunung Marapi, Warga Dihantui Bayang-bayang Letusan