SuaraSumbar.id - Eks pengurus Front Pembela Islam (FPI) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) bakal mencari siap dalang pemesan karangan bunga ucapan selamat FPI bubar yang beredar di sejumlah kantor instansi pemerintah di Kota Padang.
Hal itu ditegaskan eks pengurus FPI Bukittinggi, Abdullah Mahmud. Dia juga mengaku menerima pesan melalui via WhatshApp tentang karangan bunga ucapan selamat atas dibubarkannya ormas besutan Habib Rizieq Sihab itu.
"Informasi kawan-kawan di Padang sedang mencari pemesannya. Namun belum ditemukan," katanya kepada SuaraSumbar.id, Senin (4/1/2021).
Menurut Mahmud, karangan bunga itu juga tidak bertahan lama. "Saya hanya memantau, kemudian akan dicari, itu saja. Karangan cepat dijemput tentu orang itu (pemesan) sudah merasa gerah. Biar sajalah," katanya.
Kendati demikian, kata Mahmud, eks anggota FPI di Padang masih mencari siapa dalang pemesan karangan bunga tersebut.
"Jika nanti ditemukan, akan ditanyakan apa niatnya membuat karangan bunga seperti itu," katanya.
Sebelumnya, sejumlah karangan bunga ucapan selamat atas pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) beredar di media sosial (medsos). Papan bunga tersebut berjejer di sejumlah instansi pemerintah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Ucapan selamat FPI bubar yang berjumlah 6 karangan bunga itu tampak berdiri di depan kantor Gubernur Sumbar, Polda Sumbar, Kejati Sumbar, Kodim 0312 dan di depan kantor Korem 032 Wirabraja.
Usut punya usut, karangan bunga tersebut ternyata dipesan oleh orang tak dikenal (OTK). Hal itu terungkap dari pernyataan pemilik usaha karangan bunga Mekar Jaya Florist, Isan (60).
Baca Juga: FPI Dibubarkan, Arteria Dahlan Minta Negara Menjamin Kemerdekaan Berserikat
Menurutnya, karangan bunga ucapan selamat dan terimakasih kepada pemerintah yang telah membubarkan FPI itu, dipesan OTK melalui pesan WhatshApp.
"Yang namanya berusaha, tentu saya tidak menolak. Selanjutnya disepakatilah biaya pemesanan. Awalnya orang itu minta untuk ditransfer, karena usahanya sedikit bermasalah dengan pihak bank, saya menolak dan diminta pembayarannya secara langsung saja," katanya kepada SuaraSumbar.id, Minggu (3/1/2021).
Alhasil, kata Isan, pemesan itu pun disepakati dengan biaya tunai.
"Jumlahnya 6 karangan bunga. Pagi usai salat subuh, karangan bunga kami antar ke lokasi sesuai permintaan pemesan. Ada yang ke depan kantor gubernur, depan kejati Sumbar, Mapolda Sumbar, depan Kodim dan depan Korem," katanya.
Setelah selesai dipajang, Isan dihubungi salah seorang temannya melalui panggilan seluler. Temannya itu mempertanyakan apakah papan karangan bunga itu tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Saya mulai cemas. Apalagi, nomor pemesan tadi tidak aktif lagi ketika saya hubungi. Kami pun langsung menarik papan karangan bunga setelah sekitar 1,5 jam dipajang," katanya.
Karangan bunga yang tersebar itu mengatasnamakan 'Aliansi Ranah Minang Cinta Damai'. Karangan bunga itu bertuliskan "Terimakasih Pemerintah RI PEMBUBARAN FPI KADO TERINDAH AKHIR TAHUN 2020".
Berita Terkait
-
575 Sekolah di Kota Padang Belajar Tatap Muka Hari Ini, Siswa Senang
-
Kirim Karangan Bunga untuk Temen Arisan yang Menikah, Kalimatnya Jleb
-
Rachland Sebut Pemerintah 'Gebuk' FPI, Muannas Alaidid Beri Balasan Menohok
-
Telak! Eks Jubir Jokowi-Maruf Bongkar 4 'Borok' FPI ke Fadli Zon
-
Fadli Zon Protes Pembubaran FPI, Dedek Uki: Kok Masih Nutup Mata?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Misteri Waktu, Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat? Ini Kata Psikolog
-
Bahaya Bantal Tidur Tak Diganti, Benarkah Bisa Picu Infeksi Paru-Paru?
-
Bolehkah Muslim Masak Pakai Mirin? Bumbu Jepang Beralkohol, Ini Fatwa Muhammadiyah
-
Bongkar Pembalakan Liar di Mentawai, 11 Alat Berat hingga 7 Truk Disita!
-
Tragedi Gempa Sumbar 2009, Benarkah Masalah Desain Penyebab Bangunan Ambruk? Ini Kata Pakar