Menikmati Kelincahan Para Pandeka Minangkabau 'Beradu' di Galanggang Silek Tradisi

Orang-orang berbaju serba hitam meramaikan Agam Jua Art and Culture Cafe yang menghadirkan nuansa mistis. Suara suling sahut-menyahut menyejukkan telinga.

Riki Chandra
Selasa, 14 Juni 2022 | 17:17 WIB
Menikmati Kelincahan Para Pandeka Minangkabau 'Beradu' di Galanggang Silek Tradisi
Tuo silek menampilkan silek di Galanggang Silek di Payakumbuh. [Dok.Istimewa]

Tentu saja semua tidak dapat diulas satu-persatu. Yang jelas, selain menjadi ajang saling jumpa antar sasaran, iven tersebut bisa menunjukkan betapa kayanya silek tradisi Minangkabau. Tidak hanya aliran yang beragam, permainan yang lahir di tiap sasaran pun bermacam-macam.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar, Supardi yang hadir pada iven tersebut mengatakan, beragam pertunjukkan tersebut baru sebagian kecil dari aset budaya di bidang silek tradisi.

“Ada ratusan aliran dan permainan silek lainnya yang belum kita saksikan. Mungkin ada juga yang belum kita ketahui,” jelas sosok yang inisiator iven tersebut.

Di malam penutupan, diiringi gesekan rabab, para tuo silek dari berbagai sasaran diundang turun ke galanggang, turun berlaga menunjukkan kebolehannya bersilat. Tuo silek dari satu sasaran berlaga dengan tuo silek dari sasaran lainnya. Dengan senyum sumringah dua karib yang telah lama tak berjumpa, tuo-tuo silek itu beradu satu dua jurus.

Baca Juga:Galanggang Silek Tradisi, Jalan Mengembalikan Identitas Budaya Minangkabau

Namun laga pamungkas itu bukan untuk mencari menang-kalah. Bukan untuk membuktikan keunggulan satu sasaran dari sasaran lainnya. Seperti dikatakan, lahir silek mencari kawan, laga itu ialah praktek fisik silek saat mencari kawan, bentuk silahturahmi antar sesama makhluk Tuhan.

REKOMENDASI

News

Terkini