SuaraSumbar.id - Spesialis bedah dr. Yantoko, Sp. BP, memperkirakan sekitar 9.000 bayi lahir dengan kondisi bibir sumbing di Indonesia setiap tahunnya. Artinya, ada ratusan bayi lahir dengan bibir sumbing setiap tiga menit di dunia.
"Kasusnya setiap tiga menit lahir bayi sumbing di dunia. Kalau angka kejadian ada yang menyebutkan 400 dari kelahiran baru, ada yang 600 dan 800. Jadi memang banyak," ujar dokter Yantoko dalam webinar online, Selasa (25/5/2021).
Menurutnya, kelainan bibir sumbing dapat dikenali dari bentuk bibir yang tidak tersambung dan suaranya kurang bagus atau sengal.
"Beda dengan kelainan yang lain misal hipospadia, kelainan di saluran kencing, gak akan terlihat sampai dewasa," sambungnya.
Baca Juga:8 Ribu Bayi Lahir dengan Kondisi Bibir Sumbing dalam Setahun
Yantoko mengatakan, bibir sumbing terjadi akibat ketidaksempurnaan pertumbuhan janin sejak usia kehamilan enam bulan pertama.
Namun, penyebab pastinya tidak diketahui karena banyak faktor sehingga sulit menemukannya secara pasti.
Tetapi banyak yang mencurigai kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik. Berdasarkan Alodokter, berikut beberapa faktor penyebab bibir sumbing pada bayi:
1. Genetik
Keluarga sang bayi memiliki riwayat bibir sumbing sebelumnya. Namun, bukan berarti jika salah satu pasangan suami istri ada yang sumbing, maka sang anak akan mengalaminya juga.
Baca Juga:Ratusan Bayi Lahir dengan Kondisi Bibir Sumbing di Indonesia, Ketahui Faktor Penyebabnya
2. Ibu merokok selama hamil
Ibu hamil yang punya kebiasaan merokok memiliki risiko tinggi melahirkan bayi dengan bibir sumbing. Wanita hamil yang terpapar asap rokok pun juga memiliki risiko yang sama.
3. Ibu sering mengonsumsi alkohol saat hamil
Ada penelitian yang menunjukkan mengonsumsi alkohol berkaitan dengan risiko melahirkan bayi mengidap bibir sumbing.
4. Obesitas
Ibu hamil yang menderita obesitas berisiko tinggi melahirkan bayi dengan gigi sumbing. Karenanya, ibu hamil yang kelebihan berat badan disarankan untuk menurunkannya terlebih dahulu.
5. Bayi menderita sindrom Pierre Robin
Sindrom ini dapat menyebabkan bayi memiliki rahang yang kecil serta posisi lidah menjorok ke dalam. Sebagian besar bayi dengan sindrom ini akan lahir dengan celah pada langit-langit rongga mulutnya. Tetapi sindrom ini termasuk kondisi yang langka.
Selain kelima hal tersebut, Yantoko juga menyebut kencing manis, infeksi, kekurangan gizi terutama asam folat, serta trauma saat hamil muda, juga bisa menjadi faktornya.
Kebanyakan kasus bibir sumbing bisa dideteksi sejak usia kehamilan setelah trisemester pertama. Memalui pemeriksaan USG, dokter dapat melihat kondisi bibir janin jika tidak tumbuh dengan optimal. (Suara.com)