Riki Chandra
Jum'at, 28 November 2025 | 13:08 WIB
Jenazah korban banjir bandang dan longsor teridentifikasi di RS Bhayangkara Padang. [Dok. Polda Sumbar]
Baca 10 detik
  •  Polda Sumbar umumkan 22 korban meninggal akibat banjir longsor.

  • DVI identifikasi 20 jenazah, dua korban masih proses pencocokan.

  • Sepuluh warga masih hilang, pencarian difokuskan di Malalak Timur.

SuaraSumbar.id - Polda Sumatera Barat (Sumbar) merilis perkembangan terbaru terkait korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut.

Hingga Jumat (28/11/2025) siang, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 22 orang. Dari jumlah tersebut, 20 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polda Sumbar. Sementara dua korban lainnya masih dalam proses pencocokan identitas.

"Dua korban tersebut terdiri dari seorang perempuan dan seorang anak laki-laki. Proses identifikasi masih terus berlangsung," ujar Kasubdiddokpol Polda Sumbar, dr. Eka Purnama Sari, Jumat (28/11/2025).

Berdasarkan keterangan dari kepolisian, pemeriksaan dilakukan di sejumlah posko dan fasilitas kesehatan.

Identifikasi korban mengacu pada data primer seperti sidik jari, serta data sekunder yang berasal dari pihak keluarga.

Posko pemeriksaan tersebar di beberapa titik, di antaranya Polresta Padang, RS Bhayangkara Padang, RSUD Rasidin Padang, Polres Bukittinggi, hingga posko di Padang Pariaman dan Pasaman Barat.

Selain korban meninggal, Polda Sumbar juga mencatat 10 orang masih dalam pencarian, terdiri dari enam laki-laki dan empat perempuan. Area paling banyak laporan korban hilang berada di Jorong Toboh, Malalak Timur, Kabupaten Agam.

"Terdapat sembilan korban hilang di Malalak Timur, beberapa di antaranya adalah anak-anak," jelas Eka.

Sementara satu korban lainnya dilaporkan hilang di wilayah kerja DVI Padang Pariaman. Sedangkan lima orang korban lainnya masih dirawat akibat luka-luka.

Tim DVI Polda Sumbar bekerja sama dengan Basarnas dan BPBD menegaskan bahwa proses evakuasi dan pencarian korban akan terus dilakukan. Fokus utama saat ini adalah menemukan para korban hilang sekaligus memastikan identitas seluruh jenazah.

“Kami berupaya memberikan kepastian kepada keluarga korban mengenai nasib dan identitas para korban meninggal maupun yang masih hilang," tegas Eka.

Kontributor: Saptra S

Load More