Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 16:40 WIB
Potret evakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Padang Pariaman tetapkan tanggap darurat akibat cuaca ekstrem berhari-hari.
  • Ratusan warga dievakuasi dan dapur umum didirikan pemerintah daerah.
  • Pemerintah pusat diminta bantu atasi banjir dari sungai meluap.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barata (Sumbar), resmi menetapkan status tanggap darurat Padang Pariaman setelah sejumlah wilayah dilanda banjir, longsor, dan pohon tumbang sejak Jumat (21/11/2025).

Cuaca ekstrem yang berlangsung berhari-hari memicu kerusakan di berbagai titik dan memaksa pemerintah daerah melakukan langkah cepat demi keselamatan warga.

Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menyebut penetapan status tanggap darurat Padang Pariaman dilakukan berdasarkan kajian mendalam.

Hal itu mempertimbangkan dampak bencana, keterbatasan sumber daya lokal, serta rekomendasi BPBD setempat.

“Semua personel terkait harus bergerak cepat, fokus pada keselamatan warga dan penanganan darurat,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

BPBD melaporkan bahwa sejak Sabtu (22/11/2025), intensitas hujan tinggi belum menunjukkan penurunan, sehingga potensi bencana susulan tetap harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.

Bupati menegaskan seluruh personel BPBD, Satpol PP dan Damkar, hingga ASN di lingkungan Pemkab Padang Pariaman dikerahkan untuk membantu warga di lapangan.

Ratusan warga telah dievakuasi dari lokasi bencana, sementara delapan dapur umum didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.

“Hari ini pemerintah daerah telah menyiapkan 2.000 paket makanan siap saji yang akan didistribusikan ke seluruh titik lokasi bencana,” kata John.

Sementara itu, BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah tersebut hingga 27 November 2025. Pemerintah daerah juga meminta dukungan pemerintah pusat, terutama terkait penanganan banjir yang dipicu meluapnya aliran sungai di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatra V.

Beberapa bulan sebelumnya, pemerintah daerah bersama masyarakat telah melakukan gotong royong membersihkan aliran sungai seperti Batang Ulakan. Namun, upaya tersebut belum memberikan hasil maksimal karena banjir kembali melanda wilayah permukiman.

Sekda Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, menyebut belasan titik bencana telah tercatat dalam tiga hari terakhir.

“Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” ujarnya.

Meski tidak ada korban jiwa, aktivitas warga terganggu, terutama mereka yang sempat terisolasi akibat banjir. Pemerintah daerah menegaskan upaya perbaikan sistem penanganan jangka panjang harus dilakukan agar bencana menahun ini tidak terus terulang, termasuk melalui dukungan pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi bersamaan dengan status tanggap darurat Padang Pariaman. (Antara)

Load More