-
Kanker dini meningkat pesat akibat pola hidup dan lingkungan modern.
-
Gaya hidup tidak sehat tingkatkan risiko kanker pada usia muda.
-
Pencegahan kanker bisa dilakukan lewat perubahan gaya hidup sehat.
SuaraSumbar.id - Fenomena kanker dini kini menjadi perhatian serius para ahli kesehatan di seluruh dunia. Penyakit yang dulunya banyak menyerang orang berusia di atas 50 tahun kini semakin sering ditemukan pada kelompok usia muda di bawah 50 tahun.
Mengutip Channel News Asia, tinjauan terhadap hampir 15 juta kasus kanker di Amerika Serikat menemukan peningkatan signifikan pada enam dari 12 jenis kanker terkait obesitas antara tahun 1995 hingga 2014.
Peningkatan paling tajam terjadi pada generasi muda, dengan kanker kolorektal menjadi jenis kanker dini yang paling umum dan banyak diteliti.
Dr. Shuji Ogino, Kepala Epidemiologi Patologi Molekuler di Rumah Sakit Brigham and Women's, Boston, menjelaskan bahwa perubahan lingkungan dan gaya hidup modern berperan besar dalam lonjakan kasus ini.
“Banyak hal tentang lingkungan dan kehidupan sehari-hari kita yang berubah sejak masa kejayaan pascaperang, terutama di negara-negara berpenghasilan tinggi. Kita kurang aktif secara fisik, mengonsumsi lebih banyak makanan olahan dan gula, serta terpapar plastik dan bahan kimia abadi di mana pun. Kita bahkan kurang tidur,” ujar Shuji.
Penelitian terbaru dari National Cancer Institute juga memperkuat temuan tersebut. Antara tahun 2010 hingga 2019, tingkat 14 jenis kanker, termasuk kanker payudara, kolorektal, ginjal, pankreas, lambung, testis, dan rahim, meningkat pada kelompok usia di bawah 50 tahun.
Para peneliti menyoroti pola makan ala Barat yang rendah sayur namun tinggi daging olahan dan makanan ultra-proses sebagai salah satu penyebab utama meningkatnya risiko kanker di usia muda. Selain itu, perubahan genetik sejak dalam kandungan juga berperan.
“Di dalam usus, misalnya, sel-sel berganti antara keadaan yang lebih dan kurang berkembang, suatu fitur yang dikenal sebagai plastisitas. Pada orang muda, ketika sel-sel usus dihadapkan dengan stresor seperti peradangan, mereka kembali ke keadaan yang kurang berkembang. Pada orang tua, sel-sel usus mati begitu saja. Sel-sel ini berperilaku agresif dan, dengan mutasi yang tepat, dapat menyebabkan kanker,” jelas Karuna Ganesh, onkolog medis di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, New York.
Pada wanita, peningkatan kanker payudara juga dikaitkan dengan perubahan pola reproduksi, seperti menstruasi yang lebih awal, kehamilan pertama yang lebih lambat, serta menurunnya angka kelahiran. Kondisi ini membuat paparan terhadap mutasi sel imun berlangsung lebih lama.
Para ahli menegaskan, sekitar 40 persen risiko kanker sebenarnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti berhenti merokok, membatasi alkohol, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga berat badan ideal. (Antara)
Berita Terkait
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Apa Bahaya Curhat dengan AI? Ini Peringatan Psikolog yang Tak Main-main!
-
Kenapa Kasus Kanker di Usia Muda Meningkat Drastis? Ini Penjelasan Ahli
-
Bolehkah Salat Dhuha Berjamaah? Ini Jawabannya
-
5 Fakta Viral Sejoli Asal Lampung Hina Suku Jawa, Diamankan Warga hingga Berujung Begini
-
CEK FAKTA: Viral Video Seorang Pria Tewas Dimangsa Harimau, Benarkah?