-
BNPB pastikan EWS Gunung Marapi berfungsi untuk keselamatan warga.
-
Lima sabo dam dibangun antisipasi banjir lahar dingin terjadi.
-
Gunung Marapi level II, PVMBG terus pantau aktivitas vulkanik.
SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan semua early warning system (EWS) yang dipasang di sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), berfungsi dengan baik.
Sistem ini dipasang untuk memantau potensi bahaya, termasuk banjir lahar dingin, yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat di sekitarnya.
"Teman-teman media massa juga bisa cek EWS yang kita pasang di Kabupaten Tanah Datar, atau di sungai yang berhulu di Gunung Marapi dan itu berfungsi," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Senin (29/9/2025).
Suharyanto menegaskan, salah satu EWS yang dipasang di aliran sungai berhulu di Gunung Marapi memantau ketinggian muka air secara real-time.
Ketika debit air mencapai ambang tertentu, sistem otomatis merekam dan melaporkan kondisi tersebut kepada pihak berwenang.
"Tadi malam itu hujan di sekitar Gunung Marapi tetapi sirene tidak berbunyi, setelah dicek ternyata tinggi muka air belum mencapai titik yang mengkhawatirkan," ujar Suharyanto.
Selain memaksimalkan early warning system, BNPB juga tengah membangun beberapa sabo dam untuk menahan debit air saat terjadi peningkatan volume air.
Langkah ini menjadi solusi nyata untuk mengantisipasi bencana banjir lahar dingin, seperti yang terjadi pada 11 Mei 2024. "Tahun ini dibangun lima sabo dam," tambah Suharyanto.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB menyoroti kondisi Gunung Marapi yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami erupsi.
Pemerintah melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas gunung tersebut, termasuk mengeluarkan sejumlah rekomendasi mitigasi.
"Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Level II dan PVMBG terus memantau aktivitas gunung api di Indonesia," ujar Suharyanto.
Data Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi mencatat hingga 26 September 2025, gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini telah meletus sebanyak 12 kali.
Pemantauan berlapis melalui early warning system dan pembangunan sabo dam menjadi kunci strategi BNPB dalam memastikan keselamatan warga sekitar Gunung Marapi dari potensi bencana alam. (Antara)
Berita Terkait
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Proses Pencarian Korban Bencana Banjir di Bali Masih Berlanjut
-
Bali Siaga Banjir, BNPB Tetapkan Status Siaga Darurat
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Banjir Landa Bali dan NTT, Prabowo Perintahkan BNPB Bertindak Cepat
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
10 Kata "Terlarang" di Mesin Pencarian Google, Ini Alasannya
-
Bawaslu Agam Temukan Warga Meninggal Dunia Masih Masuk Daftar Pemilih, Ini Penyebabnya
-
BNPB Pastikan EWS Gunung Marapi Berfungsi Optimal, 5 Sabo Dibangun Tahun Ini
-
CEK FAKTA: Viral Prabowo Pecat Bahlil dari Menteri ESDM, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Ojol Dilarang Mengisi BBM Pertalite, Viral di Medsos!