SuaraSumbar.id - Bus Gumarang Jaya bertabrakan dengan truk Tronton Fuso di Jalan Lintas Solok-Padang, tepatnya di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (11/3/2025).
Tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Hal itu dibenarkan Kasat Lantas Polres Solok, Iptu Rido.
Menurutnya, kecelakaan terjadi ketika bus Gumarang Jaya yang datang dari arah Padang menuju Solok. Di saat bersamaan, truk Tronton Fuso datang dari arah sebaliknya.
Saat sampai di tikungan jalan Padang-Solok, di kawasan Nagari Cupak, bus dan truk Fuso bertabrakan hingga kendaraan ringsek. Kedua sopir terjepit di kendaraan masing-masing.
Selain kedua sopir, satu penumpang bus Gumarang Jaya juga dilaporkan terluka. "Korban yang mengalami luka-luka telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Pihak kepolisian sendiri masi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan bus dan truk tersebut.
Informasi awal, Bus Gumarang Jaya diduga melebar ke kanan hingga bertabrakan dengan tronton Fuso yang melaju dari arah berlawanan.
"Kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk memastikan kronologi pasti kejadian ini. Kami juga mengimbau para pengendara agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur ini," katanya.
Sejarah PO Gumarang Jaya
Mengutip dari berbagai sumber, PO Gumarang Jaya merupakan salah satu perusahaan otobus (PO) di Indonesia yang telah beroperasi hampir lima dekade.
Perusahaan ini didirikan oleh H Alizar Datuk Bagindo, atau yang akrab disapa Pak Uwo. Nama Gumarang Jaya sendiri terinspirasi dari kisah rakyat Kaba Cindua Mato, di mana tokoh utama memiliki kuda bernama Gumarang.
Pak Uwo memilih nama tersebut karena ingin bus yang didirikannya memiliki semangat dan kecepatan seperti kuda dalam cerita rakyat tersebut.
Dalam sejarahnya, PO Gumarang Jaya lahir dari keprihatinan Pak Uwo terhadap sulitnya akses transportasi darat di rute Lampung-Aceh pada masanya.
Saat itu, perjalanan dari Padang ke Lampung bisa memakan waktu hingga tujuh hari, terutama karena belum tersedianya jembatan penghubung, sehingga bus harus diangkut dengan rakit sebanyak tujuh kali penyebrangan.
Perusahaan ini didirikan di Provinsi Lampung, tempat Pak Uwo merantau dan memulai bisnis transportasi daratnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
Insiden MG ZS EV "Terbang" ke Lobi Hotel: Pelajaran Mahal Buat yang Baru Pindah ke Mobil Listrik
-
Aktris Tomoko Takahashi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil di Usia 39
-
Bus Transjakarta Tabrak Halte Dukuh Atas, Sopir Tak Fokus Berujung Kena Sanksi
-
Sumber Penghasilan Nadya Almira, Kini Tinggal di Kontrakan dan Dipolisikan Korban Kecelakaan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Desa BRILiaN Lawang Bukittinggi Jadi Inspirasi Pemberdayaan UMKM Nasional
-
Dorong Pertumbuhan Inklusif, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun dan Resmikan Kredit Program Perumahan
-
Apa Hukum Talak di Luar Pengadilan? Ini Penjelasan Fikih dan Hukum Islam
-
BRI Resmi Mulai Rangkaian HUT ke-130, Angkat Tema Satu Bank Untuk Semua
-
Benarkah Menangis Bisa Jaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya