SuaraSumbar.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14 miliar tahun 2025 untuk memperbaiki ruas jalan Nasional di Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), yang mengalami kerusakan parah.
Proyek ini meliputi rekonstruksi jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan metode rigid dan dijadwalkan mulai pengadaan awal tahun 2025.
"Pada 2025, ada penanganan rekonstruksi dengan rigid untuk 1,5 kilometer dan awal 2025 sudah akan dilakukan pengadaan," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Thabrani, dikutip dari Antara, Rabu (19/12/2024).
Selain perbaikan ruas jalan Nasional, Kementerian PU juga akan melakukan pemeliharaan terhadap Jembatan Air Dingin sepanjang 45 meter.
Dalam waktu bersamaan, penggantian Jembatan Pisau Hilang di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, juga menjadi bagian dari program kerja pada 2025.
Fokus Pembangunan Infrastruktur Strategis
Thabrani menjelaskan, pada 2025 terdapat tiga paket pekerjaan utama di ruas jalan Lubuk Selasih-Padang Aro, yaitu dua paket preservasi jembatan dan satu paket rekonstruksi jalan.
"Untuk pekerjaan pada 2024 hampir selesai, dengan penanganan tiga ruas jalan yakni Lubuk Selasih-Surian, Surian-Padang Aro, dan Padang Aro-Batas Jambi. Ruas Padang Aro-Batas Jambi akan diselesaikan pada akhir Desember," kata Thabrani.
Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, juga telah meninjau lokasi proyek perbaikan ruas jalan Nasional Air Dingin bersama BPJN Sumbar. Ia memastikan pengerjaan proyek dapat dimulai setelah proses pembebasan lahan rampung.
"Sudah ada kesepakatan antara BPJN dan Pemkab Solok terkait pembebasan lahan, sehingga pengerjaan di 2025 bisa segera dimulai," kata Zigo.
Selain itu, terkait Jembatan Pisau Hilang, Zigo mengungkapkan bahwa pemilik lahan setempat telah memberikan izin tanpa keberatan, sehingga penggantian jembatan dapat berjalan lancar.
Evaluasi Proyek Tahun 2024
Zigo menambahkan, pada masa reses ini, Komisi V DPR RI bersama Kementerian PU melakukan pengecekan terhadap pembangunan infrastruktur tahun 2024 yang didanai oleh APBN. Langkah ini bertujuan untuk memastikan apakah ada kebutuhan penambahan atau perbaikan pada proyek yang tengah berjalan.
"Di akhir tahun, kami mengevaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan pada 2024 melalui APBN. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
5 Manfaat Celupkan Wajah ke Air Es Tiap Pagi, Morning Routine Saaih Halilintar Digunjing
-
Benarkah Lebih Baik Buka Puasa Pakai Air Hangat daripada Dingin? Begini Penjelasan Dokter Tirta
-
Rekam Jejak AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan, Rumah Dinasnya Diberondong Peluru AKP Dadang
-
DOR! Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Polda Sumbar Bereaksi
-
Rahasia Air Es: Bukan Sekedar Dingin, Tapi Sarat Manfaat Kesehatan!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Murah dan Muat Banyak Penumpang!
-
5 Fakta Siswa SMP di Sawahlunto Bunuh Diri dalam Kelas: Leher Terlilit Dasi, Tak Ada CCTV!
-
5 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Ada yang Super Mewah!
-
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit Usai Thrifting Baju Bekas, Jangan Disepelekan!
-
KAHMI Sumbar Usul Program MBG Libatkan Koperasi Sekolah dan Desa, Ini Alasannya