Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 25 November 2024 | 11:47 WIB
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan saat diwawancara awak media, Senin (25/11/2024). [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Polda Sumatera Barat (Sumbar) masih enggan mengungkap siapa aktor di balik pemilik tambang galian C ilegal yang diduga menjadi pemicu Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.

Dadang diduga tidak terima rekanannya ditangkap Ulil dalam penertiban tambang ilegal. "Sampai saat ini masih di dalami, semoga dalam waktu dekat terungkap," ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Senin (25/11/2024).

Dalam kasus penertiban tambang ilegal ini, dua orang diamankan dan penanganan kasus diproses di Polres Solok Selatan. Mereka yang diamankan diketahui hanya sopir truk.

Dwi mengklaim sampai saat ini Polda Sumbar masih melakukan pemeriksaan terkait dengan kepemilikan operasional tambang tersebut.

"Tak mungkin di sampaikan di sini, kemungkinan kalau kita sebutkan yang bersangkutan bisa melarikan diri," imbuhnya.

Menurutnya, pascakejadian penembakan, lokasi tambang ilegal telah ditutup. Penindakan dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar.

"Setelah terjadinya peristiwa penembakan di Solok Selatan, dari polda dan polres langsung menyikapi terkait dengan galian C yang diduga ada rentetannya dengan peristiwa (penembakan) tersebut," jelasnya.

"Langsung dari Krimsus Polda Sumbar, langsung melakukan penutupan lokasi tersebut," sambung Dwi.

Dalam kasus penembakan ini, Dwi menyebutkan, sejumlah saksi diperiksa, termasuk Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti.

"Dari awal semenjak kejadian kapolres bersama pejabat utama dan pihak terkait yang mengetahui pada saat kejadian sudah dilakukan pemeriksaan," ucapnya.

Komisi III Datangi Polda Sumbar

Komisi III dijadwalkan akan datang ke Sumbar pada Senin (25/11/2024) dan melakukan rapat dengar pendapat dengan jajaran Polda Sumbar.

"Hari ini memang dari Komisi III akan hadir, kurang lebih nanti jam 12.00 WIB tiba di Polda Sumbar. Tentunya terkait dengan peristiwa penembakan yang terjadi di Mapolres Solok Selatan," kata Dwi.

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Riyanto Ulil Anshar tewas usai ditembak Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Peristiwa nahas itu terjadi Jumat (22/11/2024) dini hari.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan, AKP Ulil tewas usai ditembak sebanyak dua kali tembakan. Peluru mengenai pelipis dan pipi yang menembus tengkuk.

"Apapun masih pedalaman, tembakan memang benar. Diperkirakan dari hasil visum dokter penembakan dua kali yang mengenai pelipis dan pipi dan menembus tengkuk," katanya, Jumat (22/11/2024).

"Dan ditembak jarak yang sangat tidak manusiawi," sambungnya .

Suharyano mengatakan, awal kejadian ketika itu AKP Ulil berada di ruangan identifikasi Satreskrim Polres Solok Selatan. Ketika akan mengambil handphone, ia diikuti oleh AKP Dadang.

"Di saat akan mengambil handphone di kendaraannya, diduga diikuti oleh pelaku," ujarnya.

Senjata api yang digunakan AKP Dadang adalah senjata dinas. Suharyono menyebutkan, total magazine berjumlah 15 peluru.

"Senjata api jenis senjata api dinas, magazine berisi 15, sudah digunakan 9. Dua ditembak kepada korban, dan tujuh lagi masih kami dalami (ditembak kemana)," ucapnya.

Diduga penembakan ini terjadi lantaran AKP Dadang tidak senang dengan penangkapan pelaku tambang ilegal yang dilakukan oleh AKP Ulil. Namun, Suharyono belum mau menyimpulkan terlalu dini.

"Sampai saat ini masih kami dalami apa yang menjadi motifnya, kami belum bisa menyampaikan secara utuh. Kami kumpulkan keterangan saksi-saksi," imbuhnya.

Kontributor: Saptra S

Load More