SuaraSumbar.id - Bencana hidrometeorologi yang berturut-turut melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) berimbas pada inflasi Juni 2024. Hal itu dinyatakan Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Muhamad Irfan Sukarna.
"Meningkatnya harga cabai dipengaruhi oleh penurunan produksi akibat bencana banjir yang melanda daerah sentra produksi sehingga terjadi gagal panen dan kerusakan lahan," kata Muhamad Irfan Sukarna, Rabu (3/7/2024).
Kemudian, belum beroperasinya jalan nasional utama yang menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi via Kota Padang Panjang menyebabkan terganggunya distribusi komoditas yang turut mendorong peningkatan biaya logistik.
Pasca putusnya jalan di kawasan Lembah Anai akibat dihantam banjir bandang seluruh hasil pertanian dialihkan lewat jalur alternatif Malalak, Kabupaten Agam dan Solok yang otomatis menambah biaya ongkos produksi.
Irfan mengatakan kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi faktor utama yang memengaruhi inflasi di Ranah Minang pada Juni 2024. Beberapa komoditas dominan yang memengaruhi inflasi di antaranya cabai merah, beras, dan cabai rawit dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,13 persen, 0,03 persen dan 0,03 persen secara month to month (mtm).
Selain itu, kelompok penyumbang inflasi lainnya yakni sektor transportasi sebesar 0,48 persen (mtm) dengan andil inflasi 0,05 persen. Komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi pada kelompok tersebut ialah peningkatan tarif angkutan udara, sepeda motor dan angkutan antarkota.
Terpisah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar Indeks Harga Konsumen (IHK) di provinsi setempat mengalami inflasi 0,14 persen pada Juni 2024. Angka itu lebih rendah dibandingkan Mei 2024 sebesar 0,51 persen.
Komoditas utama yang memengaruhi perkembangan harga tersebut yakni naiknya harga berbagai komoditas pangan dan tarif angkutan udara. Secara tahunan Sumbar tercatat mengalami inflasi sebesar 4,04 persen (yoy) pada Juni 2024 atau lebih rendah dibandingkan Mei 2024 sebesar 4,17 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Evakuasi Korban Terdampak Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Korban Banjir Dahsyat Spanyol Kembali Bertambah, 211 Orang Meninggal Dunia
-
Badai Trami dan Kong-Rey Tewaskan 125 Jiwa di Filipina, Jutaan Orang Terdampak
-
Tragedi Topan Trami Filipina: Korban Tewas Tembus 100, Puluhan Masih Hilang
-
Badai Milton Telan 17 Korban Jiwa di Florida, Jutaan Orang Tanpa Listrik!
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Menaker Yassierli Berduka, Sang Ayah Wafat dan Dimakamkan di Tanah Datar
-
Syamsuar Ahmad, Ayah Menaker Yassierli dan Pendidik Senior, Tutup Usia di Padang
-
Sumatera Barat Masuk Daerah Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Cuma 12 Provinsi di Indonesia!
-
Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Pertanda Erupsi? Hewan Turun dari Gunung Marapi, Warga Dihantui Bayang-bayang Letusan