SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai tahapan peledakan atau demolisi material vulkanik Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) berupa batuan besar. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir lahar dingin susulan yang telah memporak-porandakan wilayah tersebut.
"BNPB telah memulai peledakan batuan material Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (29/5/2024).
Demolisi merupakan salah satu upaya dari empat kesepakatan berdasarkan rapat antarpemangku kepentingan mengenai penanggulangan banjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).
Ia mengatakan, percepatan penanganan bencana di Ranah Minang sejalan dengan arahan Presiden Jokowi saat mengunjungi Provinsi Sumbar pada Selasa (21/5). Upaya ini untuk mencegah terjadi bencana susulan akibat batuan besar yang masih ada di hulu sungai sehingga berpotensi menyumbat aliran air.
BNPB merencanakan peledakan batuan atau material vulkanik Gunung Marapi selama empat hari, terhitung 29 Mei hingga 1 Juni 2024, di sejumlah titik. Adapun tahapan dimulai dengan mobilisasi alat, penataan batu, pengeboran, dan eksekusi peledakan.
"Rencananya, terdapat lima batu yang akan menjadi target di wilayah Kabupaten Agam. Bongkahan batu andesit ini berdiameter lebih dari dua meter," katanya.
Selain menggunakan metode peledakan, BNPB juga menerapkan cara lain, yakni memecahkan batu dengan alat yang disebut breaker. Pada hari pertama operasi, tim demolish menata dan mengebor dua batu yang menjadi target.
Tim pelaksana demolish menetapkan radius aman ledakan sejauh 500 meter dari titik lokasi pelaksanaan demolish di Batu Anguih, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Sebelum diledakkan, pemerintah daerah terlebih dahulu menyosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang bermukim di radius aman, untuk mengungsi sementara waktu.
"Ini untuk menghindari beberapa risiko yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan demolish seperti flying rock atau lemparan batu, getaran, serta air blast atau rambatan udara yang dapat mengakibatkan longsornya batuan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, BNPB Pastikan Tidak Ada Korban
-
BNPB: Indonesia Negara Nomor 2 Berisiko Bencana Tertinggi di Dunia, Sumbar Waspada Megathrust!
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
-
BNPB Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru 1 Juli 2025, Buruan Klaim Saldo Gratismu!
-
Kumpulan 7 Link DANA Kaget Terbaru, Siapa Cepat Dapat Saldo Gratis!
-
1 Jemaah Haji Sumbar Masih Dirawat di Arab Saudi, Seorang Lagi Dilarikan ke RSUP M Djamil Padang
-
Sepatu Sekolah Anak Terbaik? Ini Pilihan Sepatu New Balance yang Wajib Dicoba
-
Parfum yang Bikin Anda Jadi Pusat Perhatian di Musim Panas, Coba Wewangian Favorit Ini?