Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 15 Mei 2024 | 19:10 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, melakukan kunjungan langsung ke lokasi bencana banjir bandang di Sumatera Barat pada Selasa (14/5/2024) untuk memantau situasi dan membantu masyarakat yang terdampak. [dokumentasi PMI]

SuaraSumbar.id - Pasca banjir lahar dingin Gunung Marapi, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menetapkan status darurat bencana hingga 26 Mei 2024.

Diketahui, bencana banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi menerjang wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang dan Padang Pariaman.

Selain merusak rusak ribuan rumah warga, fasilitas pemerintah, bencana alam itu juga merenggut puluhan nyawa. Kemudian, jalan utama Padang-Bukittinggi putus total di Lembah Anai.

"Pemprov Sumbar telah tetapkan status tanggap darurat bencana terhitung sejak 13 Mei 2024 hingga 26 Mei 2024," kata Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab, Rabu (15/5/2024).

Menurutnya, penetapan status darurat bencana ini bertujuan untuk percepatan penanganan bencana di Sumbar.

Penanganan bencana tahap awal adalah proses evakuasi korban lalu penanganan pasca bencana. "Saat ini fokus evakuasi korban dan pemberian bantuan bagi korban terdampak," kata Ilham.

Diketahui, jumlah korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi hingga Rabu (15/5/2024) mencapai 58 orang.
"Ini berdasarkan data yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB hari ini," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Rabu (15/5/2024).

Sementara itu, jumlah korban hilang kembali bertambah dari 27 menjadi 35 orang yang semuanya masih dalam proses pencarian. Selain itu, untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 keluarga dan 33 orang mengalami luka-luka.

Para korban dikonfirmasi berasal dari lima kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.

"Jumlah kemungkinan berubah lagi karena BNPB, beserta tim gabungan termasuk BPBD di Sumatera Barat masih melaksanakan pengkajian dan melangsungkan proses pencarian, evakuasi korban," katanya.

Load More