SuaraSumbar.id - Mengompol pada orang lanjut usia (lansia) ternyata bukan kondisi kesehatan yang wajar. Hal itu dinyatakan oleh dokter spesialis penyakit dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo, Purwita Wijaya Laksmi.
"Mengompol atau keluar urine di luar kehendak, tanpa disadari, ini salah disalahpersepsikan sebagai sesuatu yang wajar (terjadi pada lansia). Padahal, itu kondisi tidak normal," kata Purwita, Selasa (30/4/2024).
Organ tubuh ikut menua seiring dengan pertambahan usia sehingga meningkatkan risiko mengompol. Purwita mengatakan mengompol pada lansia bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari penurunan kesadaran sampai efek samping obat.
Dalam kondisi normal, seseorang bisa menahan keinginan buang air kecil antara 3 sampai 5 jam. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, seseorang biasanya berkemih sekitar empat sampai enam kali sehari.
Jika mengalami overactive bladder, kandung kemih terlalu aktif, seseorang bisa buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.
Mengompol pada lansia bisa terjadi karena penurunan kesadaran, lansia yang mengalami demensia tidak sadar bahwa dia berkemih. Mengompol juga bisa disebabkan karena menderita penyakit kencing manis dengan kadar gula belum terkontrol.
Konsumsi obat tertentu juga bisa membuat lansia mengompol karena obat memicu tubuh mengeluarkan cairan dari tubuh, termasuk urine.
Mengompol, kata Purwita, juga bisa disebabkan oleh sembelit. Tinja yang menumpuk di dekat saluran pembuangan bisa menekan kandung kemih sehingga bisa membuat seseorang ingin berkemih.
"Atau karena keterbatasan bergerak sehingga kesulitan mencapai toilet. Misalnya, mengalami nyeri sendi, sebelum sampai toilet sudah mengompol," kata Purwita.
Pada lansia laki-laki, mengompol bisa disebabkan pembesaran kelenjar prostat, sementara pada lansia perempuan karena otot panggul melemah. Otot panggul lemah menyebabkan perempuan mengompol ketika batuk atau bersin karena kandung kemih mengalami tekanan.
Purwita mengatakan mengompol tidak boleh dianggap remeh dan harus dilaporkan kepada dokter ketika sedang berobat.
"Mengompol tidak bisa dianggap remeh, dilaporkan ketika berobat ke dokter sebagai kondisi kesehatan yang harus dievalusi pada lansia," kata dia.
Dokter akan mengevaluasi apakah mengompol bisa diobati, misalnya dengan latihan penguatan otot panggul (kegel) atau operasi untuk mengatasi pembesaran prostat.
Jika lansia mengalami demensia, dokter menganjurkan perawat atau orang yang mengurusnya untuk membuat jadwal buang air kecil setiap beberapa jam sekali atau menggunakan popok.
Purwita juga mengingatkan mengompol perlu diatasi karena bisa berdampak kepada kualitas hidup lansia, baik dari segi kesehatan maupun psikologis. Dari segi kesehatan, mengompol bisa menimbulkan risiko infeksi saluran kemih, sementara dari aspek psikologis, seseorang bisa merasa malu untuk bersosialisasi karena selalu ingin buang air kecil.
Berita Terkait
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal untuk Jalan Kaki Lansia, Empuk dan Ringan
-
Cara Daftar Diskon Tiket Kereta Api untuk Lansia, Lebih Hemat Potongan 20 Persen
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Orang Tua 50 Tahun ke Atas
-
5 Rekomendasi Sepatu Skechers Paling Nyaman untuk Lansia: Betah Jalan Kaki Lama-Lama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar