SuaraSumbar.id - Dalam visi dan misi pembangunan dengan tajuk 8 jalan perubahan, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan terang-terangan menolak program food estate yang selama ini sudah dilaksanakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya menolak program food estate, namun Anies pun mengajukan program yang bernama kontrak petani atau contract farming. Sebenarnya mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mau bangun apa jika terpilih menjadi Presiden nantinya?
Dalam Youtube #DesakAnies dijelaskan apa alasan Anies Baswedan menolak food estate. Dijelaskan Anies, program contract farming lebih memihak petani.
Anies mengungkapkan lebih mengenalkan jaminan pembelian pangan atau dikenalkan dalam nama contract farming.
Baca Juga: Jalan Lintas Sumbar-Riau Mulai Dilewati Kendaraan dengan Sistem Buka-Tutup
"Kami lebih mengenalkan jaminan pembelian pangan atau contract farming, yakni berkontrak," ujar Anies.
Contract Farming diartikan sebagai berkontrak dengan membeli hasil pertanian selama lima tahun menanam. Dengan program demikian, petani akan bertanam akan lebih tenang.
"Petani bertanam lebih tenang karena adanya harga yang menjadi ambang batas dan ambang bawah," ujarnya.
Hasil produksi pertaniannya nantinya akan ada jaminan pasar sehingga akan terserap dan petani akan lebih untung.
Berbeda jika dibandingkan program food estate yang dikenalkan Jokowi dengan melibatkan perusahaan atau koorporasi.
Baca Juga: Basarnas Pekanbaru Ikut Turunkan Tim ke Sumbar Bantu Evakuasi Korban Banjir
"Jika pakai food estate, anggaran dialokasikan bagi koperasi, mereka (petani) menanam, tapi perusahaan yang ambil nilai lebih," ucapnya.
Sementara petani yang merupakan profesi dan tulang ekonomi dari generasi ke generasi akan tergerus. "Petani yang sudah bergenerasi tidak mendapat faedah," ujar Anies.
Belum lagi, capres Anies juga menyinggung dampak lain dari food estate ialah kerusakan lingkungan.
"Kerusakan lingkungan juga terjadi, nantinya," ucap Anies menjelaskan.
Berita Terkait
-
Murka Anies Baswedan Soal Janda Jadi Candaan, Nada Bicaranya Disorot: Beda saat di TV
-
Adu Pendidikan Ridwan Kamil vs Anies Baswedan, Adab Perlakukan Janda Berbeda Jomplang
-
Usai Mencoblos, Anies Berharap Jakarta Dipimpin Figur Pemersatu dan Minim Kontroversi
-
Beda dari Ridwan Kamil, Anies Baswedan Marah Janda Jadi Bahan Candaan: Mereka Ibu Tunggal!
-
Nyoblos di TPS 29, Anies Baswedan: Jaga Lingkungan dan TPS Kita
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat, Fadly-Maigus Tumbangkan Petahana di Pilkada Padang 2024: Doakan Kami Istiqomah!
-
Kronologi Teror Penembakan Rumah Dinas Wakil Bupati Solok Selatan, Pengacara: Bukan Senapan Angin!
-
Jalur Lintas Riau-Sumbar Tutup Total Tiga Hari, Ini Penyebabnya
-
Pasca Kasus Polisi Tembak Polisi, Gubernur Sumbar Bahas Soal Penutupan Tambang Ilegal: Sudah Berjalan!
-
Pilkada Solok Selatan Memanas: Rumah Dua Calon Wakil Bupati Diserang, Kaca Pecah!