SuaraSumbar.id - Pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal di Sumatera Barat (Sumbar) belum maksimal lantaran terhalang banyak faktor. Salah satunya karena masih ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya memahami dampak positif dengan kehadiran kegiatan eksplorasi energi bersih tersebut terhadap kehidupan dalam berbagai aspek.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas, Harif Amali Rivai, mengatakan, untuk menggarap geothermal di Sumbar, harus ada semangat kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat.
Hal itu diungkap Harif dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Pemanfaatan Energi Panas Bumi Sumbar yang diadakan Forum Wartawan Peduli Panas Bumi di Padang pada Kamis (1/12/2023).
"Butuh semangat kebersamaan, baik itu tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama hingga pemerintah daerah. Supaya masyarakat mendapatkan informasi yang lengkap mengenai dampak positif kehadiran geothermal," katanya.
Menurut Harif, dari segi ekonomi, selain akan membuat stok energi listrik melimpah, juga akan banyak memberikan dampak turunan, seperti peningkatan kualitas infrastruktur, kemajuan UMKM sehingga penyerapan tenaga kerja lokal.
Jika ada investor masuk ke sebuah daerah, akan ada suntikan modal dalam jumlah besar. Modal tersebut akan terdistribusi ke berbagai aspek dan berputar di masyarakat. Lalu pemerintah daerah juga akan mendapatkan suntikan PAD dari hasil pemanfaatan energi panas bumi tersebut setiap tahun. "Kalau sudah ada berdiri geothermal, Pemda tidak perlu lagi memikirkan PAD. Karena sudah mendapatkan sumber besar yang pasti setiap tahun," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Amril Amir mengatakan, peristiwa demi peristiwa menjadi fakta adanya ketakutan investor masuk ke Sumbar. "Karena rata-rata tanah di Sumbar adalah tanah ulayat yang untuk pembebasannya memerlukan proses yang panjang. Ini salah satu ketakutan investor masuk ke Sumbar," jelasnya.
Namun, ada juga kejadian pemerintah dan perusahaan yang ingin melakukan sebuah aktivitas eksplorasi, tidak melibatkan niniak mamak setempat. "Harusnya undang dulu niniak mamak, yang juga mensosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga persoalan dapat diselesaikan dengan musyawarah bersama sesuai dengan kebiasaan orang Minangkabau," katanya.
Selain itu, sosialisasi dari pemerintah ke masyarakat juga terputus karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dari kalangan niniak mamak dan juga tokoh-tokoh masyarakat.
"Ketika pemerintah sudah melibatkan niniak mamak, pesan yang disampaikan niniak mamak juga tidak utuh. Jadi kita tidak menyalahkan pemerintah saja. Tetapi di SDM ninik mamak juga," terangnya.
Pada dasarnya, kata Amir, niniak mamak tidak akan menghalangi kegiatan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di Sumbar, karena mereka memahami dampak baik untuk masyarakat.
"Namun bila ada persoalan yang menjurus benturan dengan masyarakat, dapat diselesaikan dengan duduk bersama mencari solusi," pungkasnya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
RI Mau Kembangkan Energi Listrik dari Panas Bumi Berkapasitas 530 MW
-
Pengamat Nilai Energi Listrik Panas Bumi yang Paling Mungkin Dikembangkan di Indonesia Timur
-
PLN dan Pertamina Teken Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi Nasional, Diinisiasi Danantara
-
3 Alasan Pemanfaatan Energi Geotermal Masih Minim, Padahal Potensinya Besar
-
Flores Bakal Jadi Pulau Panas Bumi, Amankah Buat Lingkungan?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Mau Tarik Tunai Saat Libur Panjang Maulid Nabi? BRI Siapkan Layanan Ini
-
Mobil Brio Ditabrak Kereta Api di Pariaman, Satu Keluarga Luka-Luka
-
6 Perusahaan Sawit di Pesisir Selatan Diduga Kuasai Ribuan Hektare Lahan di Luar HGU, Ini Faktanya!
-
Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!
-
Sumbar Waspada Gempa Megathrust, Kemenkes Ungkap Penyebab Korban Jiwa Berjatuhan Saat Bencana!