SuaraSumbar.id - Bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang India bagian utara dan timur selama tiga hari terakhir, menewaskan sebanyak 50 orang warga.
Hujan merendam ratusan desa, menyeret rumah-rumah dan membuat penduduk terlantar. Tim penyelamat berusaha mengevakuasi para penyintas.
Sebelumnya pada bulan ini, kantor cuaca federal telah memprediksi bahwa India kemungkinan akan menerima curah hujan rata-rata pada Agustus dan September.
Cuaca seperti itu akan membantu petani mendapatkan panen yang baik.
Pertanian menyumbang sekitar 15 persen ekonomi India senilai 2,7 triliun dolar AS (Rp 40,16 kuadriliun).
Sektor itu menjadi sumber penghasilan bagi lebih dari separuh populasi negara itu yang mencapai 1,3 miliar jiwa.
Hujan deras yang diikuti tanah longsor dan banjir di Negara Bagian Himachal Pradesh di wilayah Himalaya selama tiga hari terakhir menewaskan sedikitnya 36 orang, kata seorang pejabat.
Di negara bagian tetangganya, Uttarakhand, rilis dari pemerintah setempat menyebutkan bahwa empat orang tewas dan 13 hilang akibat hujan yang terus turun.
"Kami telah mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan penduduk yang terjebak di daerah-daerah terpencil akibat hujan. Operasi penyelamatan digelar secara penuh," kata Ranjit Kumar Sinha, seorang pejabat di departemen penanggulangan bencana Uttarakhand.
Baca Juga: Puluhan Orang Tewas Akibat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di India
Di Odisha, India timur, sedikitnya enam orang tewas setelah air seperti ditumpahkan dari langit, menurut pejabat di negara bagian itu.
Banjir telah berdampak pada hampir 800 ribu orang dan mengusir ribuan orang dari rumah mereka di Odisha.
Banjir di negara bagian itu telah memutus aliran listrik dan pasokan air, serta merusak infrastruktur jalan.
Sejauh ini Odisha telah mengevakuasi 120 ribu orang dari daerah-daerah terdampak.
Pihak berwenang di Distrik Ramgarh, Negara Bagian Jharkhand, India timur, mengatakan lima orang meninggal terseret air yang meluap dari Sungai Nalkari pada Sabtu.
Empat mayat korban telah ditemukan, kata Madhvi Mishra, seorang pejabat di distrik itu. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Rayakan Hari Kemerdekaan India, Shah Rukh Khan Kibarkan Bendera di Rumah
-
PSM Makassar Berpotensi Lolos Final AFC Cup 2022 Inter Zona Usai FIFA Bekukan Federasi Sepak Bola India
-
Federasi Sepak Bola India Dibekukan FIFA, PSM Makassar Berpotensi Lolos ke Final AFC Cup 2022 Inter Zona
-
Duh! Ada Pengaruh Soal Politik, FIFA Beri Sanksi Federasi Sepak Bola India
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya
-
Pastikan Relokasi Pedagang Pasar Payakumbuh Usai Kebakaran, Pemprov Sumbang Bantu Rp 1 Miliar!
-
Pasaman Barat Dorong Siswa Terisolir Nikmati Program MBG, Ini Kata Bupati