Megawati pun, kata dia, berkeliling ke seluruh Indonesia, sama dengan yang dilakukan Bung Karno berkeliling Indonesia. Bahkan, Bung Karno sampai dimasukkan penjara karena mendengungkan Indonesia merdeka sehingga ditakuti kolonialis Belanda.
“Maka skala prioritas kita adalah tiada hari tanpa konsolidasi, tanpa turun ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan ke rakyat. Kita lakukan pergerakan kepada pemilih khususnya kepada perempuan dan anak muda,” kata dia.
Dengan berkeliling Indonesia, kata dia, tentu akan memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan. Megawati juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah rakyat dan membangun masa depan.
“Karena itulah, kami lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain," katanya lagi.
Hasto mencontohkan ada satu partai politik yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik.
"Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata dia.
Ia juga mengatakan tantangan lain di 2024 adalah ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila.
“Kami harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis,” kata dia.
Ia meminta pengurus dan kader partai politik itu se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator Indonesia, Bung Karno, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Bahas Partai dari Atas Sepeda, Sekjen PAN Ajak PDIP Gabung KIB saat Gowes Bareng Hasto?
PDI Perjuangan dulu, kata dia, kerap menjadi partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan aksesoris demokrasi. Tapi, Megawati belajar dari Bung Karno, bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide.
“Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang, spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan, menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Hasto Kristiyanto: PDI Perjuangan Harus Bergerak ke Bawah
-
Sekjen PDIP Hasto Sebut Partainya Buka Rekening Gotong Royong untuk Tekan Tingginya Biaya Politik
-
Gelar Festival Bakar Ikan Nusantara, Sekjen PDP: Indonesia Harus Punya Daya Tahan dari Ancaman Krisis Pangan
-
Rekomendasi Rakernas II PDI Perjuangan Mengandung Spirit Kemerdekaan, Ini Penjelasan Hasto
-
Hasto Sebut PDI Perjuangan Sulit untuk Koalisi dengan PKS dan Demokrat, Ini Alasannya
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Bersama BRI, UMKM Aiko Maju Layani 2.400 Siswa Program MBG di Kepulauan Siau
-
Bantah 17 Mahasiswa KKN Unand Hilang di Limapuluh Kota: Sedang Survei Perkebunan Kopi!
-
Forum KONI se-Sumbar Kecam Penyegelan KONI Sumbar: Dukung Proses Hukum dan Legalitas Kepengurusan!
-
Tol Padang-Sicincin Resmi Berbayar Mulai 2 Agustus 2025, Berapa Tarifnya?
-
Kronologi 24 Orang Hilang di Hutan Pauh Sangik Limapuluh Kota, Semua Selamat!