SuaraSumbar.id - Harga sapi di tingkat peternak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) naik sebesar Rp 1 juta per ekornya. Hal ini diyakini imbas dari mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim mengatakan, biasanya harga sapi Rp 15 juta. Namun kini, naik menjadi Rp 16 juta per ekor. Sedangkan sapi yang biasa dijual Rp 17 juta kini menjadi Rp 18 juta per ekornya.
"Harga sapi ini naik Rp 1 juta per ekor tingkat petani dan kondisi ini terjadi semenjak beberapa minggu lalu," katanya, Sabtu (21/5/2022).
Ia mengatakan, dengan naiknya harga sapi ini juga berdampak dengan naiknya harga daging di daerah itu.
Sebelumnya, harga daging sapi hanya Rp 130 ribu per kilogram dan sekarang naik Rp140 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram.
"Harga daging naik semenjak awal Ramadhan sampai sekarang," katanya.
Ia mengakui, harga sapi itu naik akibat persediaan sapi berkurang di daerah itu, setelah sapi dari luar dilarang masuk ke Sumbar dalam mengantisipasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dengan kondisi itu, maka persediaan sapi potong berkurang, sehingga harga sapi naik di daerah itu.
"Kebutuhan sapi di daerah itu pada Idul Adha 1443 Hijriah sekitar 6.000 ekor," katanya.
Baca Juga: Sebanyak 433 Ternak di Lamongan Suspect Virus PMK, Namun 86 Sudah Sembuh
Penyakit mulut dan kuku di Agam diduga menyerang 15 ekor sapi di Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari, Tanjungraya, Tilatangkamang, Kamangmagek dan Canduang.
Sampel darah, lendir air liur dan luka pada sapi itu telah diambil untuk diperiksa di Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi.
"Sampel telah kita kirim dan menunggu hasilnya. Kita mengimbau peternak untuk memberikan makanan tambahan pada sapi yang mengidap penyakit mulut dan kuku, agar sapi itu segera sembuh," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dispertan Semarang Sebut 4 Sapi Terjangkit PMK Telah Diisolasi, Begini Kondisinya
-
Geger Buaya Muara Naik ke Daratan Belakang SD di Agam, Siswa dan Warga Diminta Tak Mendekat
-
Begini Tips Cara Alami Warga Lojejer Jember Lindungi Ternaknya dari Virus PMK
-
Buntut Pasar Hewan Gondanglegi Malang Ditutup, Warga Pilih Berjualan di Tepi Jalan
-
Wabah PMK Juga Mulai Meluas di Kabupaten Pasuruan, 79 Ekor Sapi Suspect
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar