SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berharap Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) untuk menyiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kawasan Mandeh. Hal ini dilakukan agar pengembangannya dapat dipercepat.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengatakan, dengan adanya kejelasan soal AMDAL, upaya percepatan dan pengembangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT Mandeh) di Kecamatan Koto XI Tarusan tentu lebih terarah dan terencana.
"Tanpa itu, pengembangannya tidak akan begitu kencang karena investor nanti ragu karena faktor regulasi," katanya, Senin (7/3/2022).
Keberadaan KWBT Mandeh diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir 2015 yang turut dihadiri Andrinof sebagai penggagas, Menteri PU Basuki Hadimuljono dan Irman Gusman ketika sebagai Ketua DPD-RI.
Baca Juga: Hamili Siswi SMP, Pemuda di Pesisir Selatan Diringkus Polisi
Presiden mengaku takjub akan keindahan salah satu pesona bahari di kawasan Barat pantai Sumatera itu adalah Raja Ampat di kawasan Pantai Barat Sumatera, bahkan presiden menyebut Mandeh kepingan surga yang jatuh ke bumi.
Pada kesempatan itu Jokowi menetapkan Andrinof Chaniago sebagai Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Mandeh dan memerintahkan agar Gubernur Sumbar dan Bupati Pesisir Selatan merumuskan arah Pengambangannya.
Bupati melanjutkan selain berdampak pada pengembangan, tanpa adanya kepastian hukum tentu akan sulit bagi investor untuk membenamkan modalnya di kawasan Mandeh, khususnya di dalam zona destinasi.
Sementara Pesisir Selatan kini telah menetapkan dua kawasan utama sebagai pengembangan pariwisata antara lain kawasan Mandeh di sebelah Utara dan kawasan Carocok di sebelah Selatan.
"Karena kita tahu, karakteristik investasi sektor wisata itu adalah padat modal dan sekaligus padat resiko. Jadi, butuh rasa aman," terang bupati.
Baca Juga: Waspada! Potensi Angin Kencang Mengintai Wilayah Pesisir Selatan Jawa Tengah
Bahkan pemerintah kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menegaskan pariwisata sebagai pendulang investasi, dengan target Rp2.5 triliun di akhir perencanaan.
Berita Terkait
-
Hotel Milik MNC Land di KEK Lido Ikutan Disegel, Izin AMDAL Tak Beres
-
Kronologi Warga Tolak Proyek Gedung Kedubes India dan Dugaan Pelangaran Hukum
-
Jokowi Wajib Evaluasi Amdal Sebelum Ngantor di IKN, Greenpeace: Hak Masyarakat Harus Dipenuhi!
-
Bos Saratoga Gugat Waskita Karya Rp3 Triliun Gara-gara Proyeknya Tak Punya AMDAL
-
Terpergok Mesum di Masjid, Pria Sesama Jenis Ini Langsung Digelandang Warga ke Kantor Polisi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Anggota Satpol PP Agam Dikeroyok Puluhan Orang Saat Bubarkan Orgen Tunggal, Kepala hingga Kaki Lebam
-
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!
-
Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI
-
Solok Diguncang 3 Kali Gempa Beruntun, Ini Penjelasan BMKG