Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 04 Maret 2022 | 09:15 WIB
Ilustrasi pemilu (VectorStock)

"Akan menjadi berat bagi middle power untuk menaikkan elektabilitas ketua partainya di satu sisi dan dihadapkan harus bekerjasama dengan kandidat presiden yang kurang kuat elektabilitasnya," ujarnya.

Ia menjelaskan gagasan paling pragmatis adalah swing dalam berkoalisi. Elektabilitas Ketua Partai Golkar dan juga elektabilitas Ketua Partai PKB akan menjadi modal pada posisi tawar kepada ketua partai yang juga sebagai major power eks koalisi oposisi.

"Nah pada upaya mencari jalan untuk 'pasang dua kaki' antara berada dalam koalisi partai memerintah atau pragmatis melakukan swing itulah, waktu dua tahun itu dirasa tidak cukup," katanya pula. (Antara)

Baca Juga: Ada Beragam Survei Bakal Calon Presiden, Pakar UGM: Belum Ada Figur yang Dominan

Load More